INFO NASIONAL - Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) sebagai daerah penyangga calon Ibukota Negara (IKN) baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur memiliki peran strategis sebagai pusat produksi pengolahan hasil pertanian. Sulawesi Barat memiliki Produksi beras premium dan beras medium yang sudah dipasarkan ke Kalimantan, Kendari, Maluku, dan DKI Jakarta.
Selain beras, Sulbar memiliki olahan pangan lokal berupa pisang, umbi-umbian, keripik tepung, dan makanan siap saji lainnya yang sudah tembus antarkota dan Kabupaten, bahkan ke provinsi sekitarnya.
Dengan potensi tersebut, Gubernur Sulawesi Barat, Drs H M Andi Ali Baal Masdar MSi, berupaya mengungkit pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar berdaya saing dan mendukung pemulihan ekonomi.
Menurut Gubernur, pandemi berdampak pada UMKM dan sektor pariwisata di Sulbar. Kondisi ini kian parah ketika gempa mengguncang dua kabupaten beberapa waktu lalu. Karena itu, Pemerintah Provinsi Sulbar berupaya membangun kembali dua sektor tersebut.
“Membangkitan kembali semangat para pelaku UKM untuk berproduksi dengan memberi stimulus berupa bantuan modal, dan membuka kembali objek objek wisata dengan catatan tetap menerapkan protokol kesehatan,” kata Gubernur.
Langkah strategis yang ditempuh yakni membangun sinergi dan kerja kolabaratif dengan semua elemen, baik pemerintah, masyarakat maupun sektor swasta. Kemudian, meningkatkan peran pasar digital untuk pemasaran produk UMKM, meningkatkan program padat karya untuk kegiatan setokr riil pembangunan infrastruktur, serta memberikan stimulus kepada pelaku usahan kecil menengah.
“Hal lain yang dilakukan juga membangun jalan tani dan jalan produksi di kantong kantong produksi pertanian untuk membuka akses pemasaran hasil pertanian,” ujar Gubernur.
Memasuki tahun 2022, ketika kasus Covid-19 mulai mereda seturut keberhasilan program vaksinasi yang digencarkan pemerintah, kondisi Sulbar ikut membaik. Pemprov Sulbar pun bersiap menyongsong pasca-pandemi, dengan membuka kembali perkantoran, pendidikan, pasar, rumah Ibadah, dan objek wisata. “Dengan syarat, tetap menerapkan protokol kesehatan,” ucap Gubernur.
Memberdayakan ekonomi daerah dan membangun sumber daya manusia (SDM) merupakan dua dari lima misi yang dicanangkan Gubernur saat terpilih memimpin Sulbar bersama Wakil Gubernur Ibu Enny Anggraeni untuk periode 2017-2022.
Adapun lima misi yang diemban yakni: membangun sumber daya manuasia berkualitas, berkepribadian dan berbudaya; mewujudkan pemerintahan bersih, modern dan terpercaya; membangun dan menguatkan konektivitas antar wilayah berbasis unggulan strategis; mMeningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inovatif dan berdaya saing tinggi; serta mendorong pengarusutamaan lingkungan hidup untuk pembangunan berkelanjutan.
Keseriusan Gubernur terhadap misi terakhir yakni lingkungan hidup, salah satunya berupaya menyelamatkan Kepulauan Balabalakang yang mengalami abrasi oleh ombak. “Saat ini Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat sudah mengusulkan Pembangunan Pemecah Ombak oleh Badan Penanggulangan bencana (BNPB) Sulbar Kepada Pemerintah Pusat untuk lima pulau, dan juga telah memprogramkan penanaman mangrove disekitar pulau yang terdampak abrasi,” kata Gubernur. Selain itu, Pemprov juga mengusulkan tiga pulau lainnya menjadi kawasan konservasi biota laut.
Adapun bentuk perhatian Pemprov Sulbar terhadap Kepulauan Balabalakang adalah membangun tiga dermaga di tiga pulau, yaitu Pulau Ambo, Pulau Popoongan, dan Pulau Salissingan.
“Selain dermaga juga telah dibangun pembangkit listrik tenaga surya sebagai bagian dari program Sulbar Terang, serta bantuan Internet untuk daerah terpencil dan pembangunan jaringan telekomunikasi seluler oleh telkomsel di Pulaui Salisisingan,” kata Gubernur. (*)