TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Benny Harman menegaskan partai tidak mentolerir perilaku sejumlah simpatisan mantan Ketua DPD Demokrat Nusa Tenggara Timur Jefri R Kore atau Jeriko yang membakar foto ketua umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Kalau foto saya diinjak-injak, dibakar makin senang saya, tetapi kalau foto ketua umum kita yang tidak punya salah apa-apa diperlakukan begitu saya rasa kita akan mengambil langkah tindakan tegas," ujar Benny di Kupang, Sabtu, 5 Februari 2022.
Hal ini disampaikan Benny saat memberikan kata sambutan pada Acara Konsolidasi Kader DPD Partai Demokrat Nusa Tenggara Timur (NTT). Benny mengatakan bahwa Indonesia adalah negara demokrasi. Partai Demokrat tidak melarang mereka (simpatisan) menggelar unjuk rasa karena sangat menjunjung kedewasaan dalam berpendapat. "Tetapi kalau kebebasan itu disalahgunakan tentu saja saya tidak setuju apalagi dipakai untuk menghina sesama," tutur Benny.
Tercatat pembakaran foto AHY sudah dilakukan dua kali, yakni pada Rabu, 4 Januari 2022 dan kedua pada Sabtu, 5 Februari 2022 saat sedang dilaksanakan konsolidasi partai di Grand Mutiara Kupang.
Menurut Benny, penistaan terhadap Demokrat merupakan sebuah tindakan melanggar hukum dan tidak bisa dibiarkan. Dia mempertanyakan para kader Demokrat di NTT tidak memberikan reaksi atas tindakan simpatisan tersebut.
“Apabila bapak ibu sekalian diam dan tidak marah, maka harus dipertanyakan komitmen dan militansi saudara-saudara sekalian. Kecuali itu bagian dari agenda saudara-saudara lakukan,” ujarnya.
Sementara itu Ketua DPD Partai Demokrat NTT Leonardus Lelo mengatakan mengenai insiden pembakaran foto Ketum Demokrat AHY sudah dilaporkan ke Polda NTT. "Sudah kami laporkan dan sudah dalam proses," kata dia.
Baca: Incar Kemenangan di 2024, AHY Munculkan Tiga Istilah Kuda untuk Kader Demokrat