TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi berterima kasih pada Nahdlatul Ulama yang ia nilai telah ikut mendorong masyarakat ikut dalam program vaksinasi Covid-19. Ia mengatakan peran ulama sangat berdampak pada keinginan masyarakat untuk ikut program pemerintah tersebut.
Salah satunya saat Vaksin AstraZeneca yang banyak ditolak masyarakat. Padahal saat itu, stok vaksin tersebut yang paling besar. Jokowi pun kemudian mendatangi daerah dan bertemu ulama setempat.
"Pak kiai berkumpul dan semua mau menerima vaksin itu dan semua daerah satu per satu mau, mau, mau, mau," kata Jokowi dalam sambutannya di Muktamar NU ke-34, yang digelar di Lampung, Rabu, 22 Desember 2021.
Hingga hari ini, Jokowi mengatakan pemerintah telah menyuntik 263 juta vaksin kepada masyarakat. Hal itu ia sebut sebagai pekerjaan yang rumit dan kompleks. Apalagi banyak tempat lokasinya sulit dan perlu upaya lebih untuk dijangkau.
Ia berharap vaksinasi ini bisa segera sampai 70 persen. Dengan begitu, ia meyakini Covid-19 tidak banyak menyebar. Apalagi, saat ini 1 juta vaksin juga sudah disuntikan kepada anak 6-12 tahun.
"Tapi kita tetap harus masih hati-hati dan waspada karena kini ada varian Omicron. sudah ada 83 ribu kasus di dunia dan sudah masuk ke negara kita," ujar Jokowi.