TEMPO.CO, Surabaya - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Saifullah Yusuf (Gus Ipul ) menyayangkan kabar hoaks yang disebar seolah-olah Rais Aam, Katib Aam, Ketua Umum dan Sekjen PBNU telah bertemu dan sepakat untuk mengundurkan pelaksanaan Muktamar NU ke-34 di Lampung.
“Hingga saat ini, keputusan Muktamar NU tetap maju 17 Desember 2021 seperti yang diputuskan Rais Aam,” kata Gus Ipul melalui pernyataan tertulis, Jumat, 3 Desember 2021.
Gus Ipul berujar ingin meluruskan informasi hoaks dengan narasi bahwa Rais Aam, Katib Aam, Ketua Umum serta Sekjen PBNU telah bertemu dan sepakat muktamar diundur. Foto yang beredar, kata Gus Ipul, adalah rekaman pertemuan terakhir antara Rais Aam, Katib Aam, Ketua Umum serta Sekjen PBNU. Foto itu diambil di Kantor PBNU pada Rabu, 24 November 2021.
Pertemuan itu untuk membahas kapan pelaksanaan muktamar. Namun karena tidak menemukan kata sepakat, pertemuan diundur keesokkan harinya atau Kamis, 25 November 2021. Namun Ketua Umum dan Sekjen ternyata tak datang. “Saat itulah, karena tidak ada kejelasan, sehingga Rais Aam pada Jumat (26 November) mengeluarkan perintah untuk menggelar Muktamar 17 Desember 2021,” kata Gus Ipul.
Pertimbangan keluarnya perintah Rais Aam adalah rencana pemerintah yang akan menerapkan PPKM level III sejak tanggal 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022. Padahal kepengurusan PBNU sebagaimana amanat Konferensi Besar 2021 akan berakhir pada 25 Desember 2021. Sehingga pelaksanaan Muktamar harus digelar sebelum 25 Desember 2021.
“Kami menyayangkan informasi-informasi hoaks yang terus disebarkan. Mari kita bersama menaati perintah Rais Aam karena Rais Aam adalah struktur tertinggi di PBNU,” kata Gus Ipul.
Baca Juga: Muktamar NU Terancam Mundur, PBNU Pastikan Tidak Ada Kekosongan Kepengurusan