TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Imparsial Ghufron Mabruri mengapresiasi wacana Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa yang akan mengutamakan pendekatan humanis untuk menyelesaikan masalah di Papua. Ia berharap janji Andika itu tidak hanya sebatas wacana.
"Biar tidak berhenti hanya wacana, pernyataan yang disampaikan oleh Panglima TNI tersebut menjadi bermakna jika diikuti oleh langkah nyata dengan mengevaluasi secara menyeluruh dan adanya koreksi terhadap kebijakan keamanan selama ini," ujar Ghufron Sabtu, 27 November 2021.
Imparsial menyatakan pendekatan yang lebih humanis terhadap Papua penting dan sudah seharusnya diutamakan. Apalagi persoalan Papua yang kompleks tidak bisa didekati dengan pendekatan keamanan yang militeristik seperti yang selama ini digunakan TNI.
"Faktanya, pendekatan keamanan yang militeristik alih alih menyelesaikan, yang terjadi justru melahirkan berbagai kekerasan politik dan pelanggaran HAM yang melibatkan aktor keamanan termasuk militer itu sendiri," kata Ghufron.
Secara prinsip, Ghufron mengatakan evaluasi atas kebijakan keamanan di Papua seharusnya menjadi agenda yang didorong dan dijalankan oleh institusi sipil. Unsur pemerintah seperti Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Kementerian Pertahanan hingga parlemen, yang harus mengevaluasi, bukan dari militer saja.
Ia mengingatkan hal ini menjadi prinsip dalam relasi hubungan sipil militer di negara demokrasi. Pembentukan kebijakan domainnya otoritas sipil, sedangkan institusi militer menjadi pelaksana kebijakan.
Oleh karena itu, Ghufron menegaskan militer harus tunduk pada kebijakan yang dibuat oleh otoritas sipil. "Sayangnya, selama ini fungsi pengawasan otoritas terhadap penyelenggaraan sektor keamanan di Papua belum dijalankan secara optimal," kata dia.
Baca: Satgas Nemangkawi Menangkap Anggota KNPB Temianus Magayang