TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta pelaksanaan Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama mengutamakan musyawarah sehingga menciptakan kondisi sejuk. "Kedepankan dulu musyawarah, sehingga suasananya sejuk," kata Ma'ruf Amin dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, 12 November 2021.
Wapres Ma’ruf Amin yang juga sebagai Ketua Majelis Tahkim (Dewan Etik) Muktamar ke-34 NU menerima kunjungan Ketua Steering Committee (SC) M. Nuh, Sekretaris SC Asrorun Niam Soleh, Ketua Organising Committee (OC) M. Imam Aziz, serta Sekretaris OC Syahrizal Syarif di kediamannya.
Pertemuan itu membahas pelaksanaan Muktamar ke-34 yang dijadwalkan berlangsung pada 25-26 Desember 2021. Ma'ruf berpesan semua pihak menaati peraturan yang sudah disepakati dan diterapkan pada Muktamar NU sebelumnya, termasuk dalam pemilihan rais aam, ketua umum dan pengurus.
Dalam pemilihan rais aam, Ma’ruf Amin meminta mekanisme Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa) tetap dijalankan. Adapun dalam memilih ketua umum, prosesnya harus dilakukan melalui pemungutan suara oleh PWNU, PCNU dan pengurus cabang istimewa. "Musyawarah untuk mencapai mufakat. Kalau tidak bisa, baru lakukan pemungutan suara," kata dia.
Imam Aziz berujar Ma’ruf Amin akan mengundang seluruh anggota Majelis Taklim Muktamar NU untuk membahas kode etik muktamar. Anggota Majelis Taklim Muktamar NU terdiri dari KH Mustofa Bisri, KH Anwar Mansur, TGH Turmudzi Badaruddin, KH Dimyati Rois danHabib Lutfi bin Yahya.
Selain itu juga KH Nurul Huda Jazuli, Abuya Muhtadi Dimyathi, KH Zubair Muntashor, KH Ali Akbar Marbun serta Khotibul Umam. Ma'ruf Amin diagendakan menghadiri Muktamar NU secara langsung di Lampung pada 23-25 Desember 2021.
Baca Juga: Maju Calon Ketua Umum PBNU, Ini Strategi Yahya Satquf Hadapi Said Aqil Siradj