TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nizam mengatakan sudah mengirimkan bantuan biaya hidup kepada 11.356 mahasiswa peserta Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
“Alhamdulillah hampir semua uang saku sudah terbayarkan, tinggal sedikit yang masih belum terbayar,” kata Dirjen Dikti Nizam kepada Tempo, Jumat, 5 November 2021.
Nizam mengatakan, dari 12.107 mahasiswa S1 yang mengikuti MSIB, tinggal 751 peserta yang belum terbayarkan uang sakunya karena salah rekening atau salah data. Ia memastikan pihaknya tidak ada keinginan untuk menunda pembayaran tersebut.
Nizam menjelaskan, program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan program baru sebagai upaya kementerian memastikan kompetensi mahasiswa sejalan dengan kebutuhan dunia kerja. Kementerian juga berusaha memberikan bantuan uang saku dan transportasi melalui kerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Namun, sebagai program baru, administrasi program tersebut dinilai cukup rumit. “Karena programnya di Kemdikbud, sementara anggaran dari LPDP. Terlebih jumlah peserta juga sangat banyak,” ujarnya.
Nizam mengatakan saat ini proses administrasi tersebut terus dikejar tim admin Kemendikbud bersama perguruan tinggi dan LPDP. “Tentu tidak ada keinginan sedikit pun dari Kementerian maupun LPDP untuk menunda pembayaran. Teman-teman admin bekerja siang malam untuk menyelesaikan proses administrasi ini,” kata dia.
Sebelumnya, sebanyak 1.600 mahasiswa magang Kampus Merdeka belum menerima uang saku Agustus-September 2021. Para peserta magang juga sampai membuat petisi kepada Nizam dan mendesak agar segera merealisasikan pencairan uang saku kepada mahasiswa. Pasalnya, banyak mahasiswa mengalami kesusahan selama proses magang akibat masalah uang saku yang telat dicairkan.
FRISKI RIANA
Baca: Peserta Magang Kampus Merdeka Buat Petisi Desak Kemdikbud Cairkan Uang Saku