Perusahaannya kemudian berganti nama menjadi PT Paragon Technology & Innovation pada 2011 sampai sekarang dan inovasi-inovasi produk terus diluncurkan. "Dalam perjalanan itu, saya merasakan begitu pentingnya pendidikan. Semua bisnis ini berkat pengalaman dan pendidikan. Inovasi-inovasi juga disokong penelitian," ujar wanita usia 71 tahun itu.
Peduli Pendidikan
Sadar akan pentingnya pendidikan, sejak mendirikan usaha kosmetik pada 1985, Nurhayati sudah memberi beasiswa kepada anak-anak berprestasi yang berasal dari keluarga kurang mampu. Awalnya, ia hanya fokus memberikan beasiswa untuk pendidikan dokter.
"Suatu hari saya mendapat surat dari seorang dokter, ternyata dia penerima beasiswa, dia cerita sudah tugas di suatu daerah. Saya senang sekali. Kadang kita memberi satu orang beasiswa, bisa jadi mengangkat satu keluarga. Begitu pentingnya pendidikan," ujarnya.
Dalam konteks lebih luas, ujar Nurhayati, pendidikan menjadi pondasi penting untuk memajukan suatu bangsa di seluruh lini kehidupan. "Misalkan kita bandingkan pertanian kita dibandingkan di negara lain, pertanian mereka lebih maju, pertanian kita kurang maju, itu kenapa? Ya, karena pendidikan juga," tuturnya.
Nurhayati mengakui, memang ada sebagian orang-orang yang sukses tanpa mengenyam perguruan tinggi. Tapi dengan pendidikan, lanjutnya, bisa mempercepat kesuksesan itu.
"Kalau saya menyebut, pendidikan itu untuk jalan tol kehidupan yang lebih baik. Makanya kami terus memberi beasiswa," ujar dia. "Ini PR kita bersama, bagaimana supaya seluruh rakyat Indonesia bisa mendapat pendidikan yang layak".
Ia berharap lebih banyak pengusaha yang peduli dan sama-sama membangun pendidikan Indonesia menjadi lebih baik. Ia juga berharap Paragon terus menjadi perusahaan yang bermanfaat, bertumbuh, dan berkelanjutan dengan memberi makna dalam setiap prosesnya.
Nur menyebut ada lima nilai inti yang menjadi pegangan perusahaannya. Pertama, ketuhanan. Kedua, kepedulian. Ketiga, rendah hati. Keempat, adalah ketangguhan hati. Dan nilai terakhir adalah inovatif.
"Jadi kalau di Paragon itu, kami olah hati dan pikirannya dulu, baru tangan. Saya pikir ini esensi pendidikan. Perusahaan kami bukan cuman sekadar untuk cari uang, harus ada kesamaan visi untuk menghasilkan kebermanfaatan untuk semua," tutur Nurhayati Subakat.
Baca juga: Dukung Perempuan Berinovasi, Wardah Luncurkan Kampanye Beauty Moves You
DEWI NURITA