TEMPO.CO, Jakarta - Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Staquf, akan mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PBNU baru dalam Muktamar PBNU ke-34, yang akan digelar Desember 2021. Yahya pun mengaku telah mulai bergerilya untuk mengkampanyekan gagasannya itu.
"Satu-satunya yang saya lakukan mengkomunikasikan gagasan dengan pengurus wilayah dan cabang, dan mereka yang mempertimbangkan, menilai, dan membuat keputusan," kata Yahya kepada Tempo, Senin, 11 Oktober 2021.
Bahkan komunikasi yang dibangun Yahya sudah cukup banyak. Tak hanya PBNU di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, namun juga mencangkup Sumatera Barat, Lampung, Sumatera Selatan, Bengkulu, di Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Maluku Utara, dan Maluku.
Yahya sendiri mengatakan pendekatannya ini baru dimulai sejak September lalu. Ia juga mengaku kaget dengan banyaknya daerah yang sudah mulai berkomunikasi dengannya.
"Saya sendiri agak terkejut karena dengan cepat menarik perhatian pengurus-pengurus wilayah dan cabang, sehingga permintaan untuk bisa melakukan diskusi itu terus sampai sekarang," kata Yahya.
Yahya enggan memastikan apakah dirinya optimistis menang dalam Muktamar nanti. Apalagi, Ketum PBNU inkumben, Said Aqil Siradj, juga dikabarkan kembali mencalonkan diri. Yahya hanya menegaskan bahwa ia hanya bermodal gagasan dan kepercayaan orang-orang dalam melihat rekam jejaknya selama ini.
Saat ditanya terkait respon pengurus daerah terkait pencalonannya, Yahya pun hanya menjawab bahwa ia merasa kuat. "Saya merasa kuat sekali," kata dia.
FRISKI RIANA