TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Kesehatan DPR dari Fraksi PKS, Kurniasih Mufidayati, meminta pemerintah melakukan tracing menyeluruh kepada kontak erat, baik atlet, official maupun panitia PON Papua yang terkonfirmasi positif Covid-19.
"Tingkat tracing harus ditingkatkan karena 6 Oktober masih dilaporkan 29 kasus dan sehari setelahnya dilaporkan ada penambahan hingga 40 kasus," kata Mufida dalam keterangannya, Kamis, 7 Oktober 2021.
Mufida mengatakan, pelacakan kontak erat harus dilakukan karena sesama atlet dan official tinggal sementara di tempat yang sama.
Mufida menyebut, ajang PON memang didesain untuk pembinaan dan ajang prestasi atlet nasional. Meski begitu, faktor kesehatan menjadi prioritas utama dalam penyelenggaraan PON pada masa pandemi.
"Jadi tidak perlu ragu untuk dilakukan tracing ke semua kontak erat sehingga lebih jelas penanganan perawatannya kemudian," ujar dia.
Lewat tracing, kata Mufida, atlet maupun official harus menjalani isolasi mandiri terpusat jika terkonfirmasi positif hingga dinyatakan sembuh. Sampai sebelum dinyatakan sembuh, maka atlet maupun official tidak boleh kembali ke daerah asal.
Di samping itu, pelaksanaan PON XX di Papua juga harus berdampak signifikan terhadap proses penanggulangan Covid-19 di Papua terutama vaksinasi. Terlebih, Mufida menuturkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga secara khusus meninjau pelaksanaan vaksin di Papua dan Papua Barat.
Dalam penyelenggaraan PON Papua ditemukan klaster penularan Covid-19. Per 7 Oktober 2021, ditemukan 40 kasus konfirmasi positif Covid dari empat klaster yakni Timika, Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura dan Merauke.