Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lolos dari G30S, Siapa Jenderal Sukendro yang Disebut dalam Dokumen CIA?

Reporter

image-gnews
Warga nonton bareng (nobar) pemutaran film pengkhianatan G30S/PKI di Lapangan Hiraq Lhokseumawe, Aceh (23/9) malam. ANTARA FOTO
Warga nonton bareng (nobar) pemutaran film pengkhianatan G30S/PKI di Lapangan Hiraq Lhokseumawe, Aceh (23/9) malam. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bukan 7, tapi 8 jenderal yang semestinya akan dijemput kelompok G30S pimpinan Letkol Untung pada Jumat dini hari 1 Oktober 1965.

Selain 6 jenderal yang gugur menjadi Pahlawan Revolusi, dan Jenderal AH Nasution yang selamat dari penculikan, ada nama Brigadir Jenderal Ahmad Sukendro dalam target operasi.  Namanya disebut berulang kali dalam sebuah dokumen CIA.

Belakangan namanya dicoret. Boleh jadi itu karena alasan teknis semata, sebab pada saat itu, Sukendro sedang berada di Beijing Cina mewakili Pemerintah RI dalam rangka perayaan Hari Kelahiran Cina.       

Kelahiran Banyumas tahun 1923, Brigjen Ahmad Sukendro dikenal sebagai jenderal intelijen di Angkatan Darat. Ia dikenal sebagai tangan kanan Jenderal AH Nasution. Sukendro pernah menjabat sebagai Kepala Intelijen Markas Besar Angkatan Darat. 

Karir militernya dimulai di zaman Jepang, ia memilih mendaftar menjadi anggota PETA. Saat revolusi berkecamuk, Sukendro bergabung dengan BKR cikal bakalTNI, di Divisi Siliwangi. Di sanalah Nasution menemukan Sukendro, dan ia segera tahu bahwa Sukendro bukanlah perwira biasa pada umumnya. 

Dalam dokumen laporan CIA yang sudah dibuka ke publik, nama Sukendro dimasukkan dalam kelompok brain trust atau pemikir bersama-sama dengan Mayjen Suprapto, Mayjen MT Haryono, dan Mayjen S Parman. Tiga nama tersebut termasuk yang diculik dan dibunuh kelompok G30S di Lubang Buaya. 

Dalam dokumen yang bertajuk The President's Daily Brief yang disampaikan kepada Presiden Amerika Lyndon B Johnson, disebutkan bahwa Sukendro satu-satunya anggota Brain Trust yang selamat dari pembunuhan.

Nama Sukendro ditulis berulang kali dalam laporan tersebut. Seperti ditulis Majalah Tempo edisi 15 Oktober 2015, nama Sukendro ditulis sebanyak 76 kali. Ia berperan besar dalam melakukan lobi tersembunyi ke Amerika Serikat untuk kepentingan Angkatan Darat. Dalam beberapa kali ditulis, Sukendro meminta bantuan peralatan komunikasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk urusan intelijen dan lobi, Sukendro memang punya jam terbang yang cukup tinggi.  Pada 1957, saat meletus pemberontakan PRRI dan Permesta, Sukendro atas perintah Nasution, menggelar operasi intelijen. Orang-orangnya masuk ke daerah dan berhasil meredam emosi para segelintir perwira yang tak puas dengan Presiden Soekarno.

Di saat yang lain, ketika menjadi kepala intelijen, Sukendro terlibat skandal penyelundupan di Tanjung Priok. 

Dalam laporan intelijen CIA bertajuk The President's Daily Brief tersebut, Sukendro mengaku ragu apakah Angkatan Darat bisa menghabisi komunis yang mendapat sokongan dari Presiden Soekarno.

“Dia mengakui, pertanyaan besar apakah AD bisa memberantas Komunis dengan Soekarno yang merasa keberatan,” tulis CIA dalam laporan pada 15 Oktober 1965.  

WILDA HASANAH

Baca juga:  Elite TNI AD, Mengapa Soeharto Tak Masuk Daftar Jenderal yang Diculik G30S?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Perundingan Gencatan Senjata Hamas-Israel Dilanjutkan di Kairo pada Hari Ini

19 hari lalu

Seorang ibu menemani anaknya yang menderita kekurangan gizi menerima perawatan di pusat kesehatan al-Awda, di tengah kelaparan yang meluas saat konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 1 April 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Perundingan Gencatan Senjata Hamas-Israel Dilanjutkan di Kairo pada Hari Ini

Negosiasi gencatan senjata di Gaza, setelah sekitar setengah tahun pertempuran antara tentara Israel dan Hamas, akan berlangsung hari ini di Kairo


Intelijen Militer Rusia Disebut Terkait 'Sindrom Havana', Penyakit Apakah itu?

25 hari lalu

Sindrom Havana pertama kali dilaporkan pada diplomat yang ditempatkan di Kuba pada tahun 2016. REUTERS
Intelijen Militer Rusia Disebut Terkait 'Sindrom Havana', Penyakit Apakah itu?

Laporan Insider menyebutkan anggota unit intelijen militer Rusia (GRU) kemungkinan terlibat dalam penyebaran Sindrom Havana.


Rangkaian Momen Sebelum Soeharto Naik Menjadi Presiden Gantikan Sukarno 56 Tahun Lalu

30 hari lalu

Letjen Soeharto (kiri), Soekarno, Sultang Hamengku Buwono IX, dan Adam Malik pada rapat Kabinet Ampera1, 25 Juli 1966. Dok. Rusdi Husein
Rangkaian Momen Sebelum Soeharto Naik Menjadi Presiden Gantikan Sukarno 56 Tahun Lalu

Naiknya Soeharto sebagai presiden menggantikan Sukarno berawal dari kemelut politik yang rumit pasca peristiwa G30S


Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

31 hari lalu

Sukarno dan Soeharto
Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

Kudera merangkak disebut sebagai kudeta yang dilakukan Soeharto kepada Sukarno, apa itu?


Pintu Masuk Prajurit TNI - Polri Duduki Jabatan Sipil, Ingat Kembali Strategi Dwifungsi ABRI Orde Baru

40 hari lalu

Apel Gelar Pasukan Skala Besar Pengamanan Pemilu di Lapangan Benteng Medan, Kamis 11 April 2019. Tempo/Sahat Simatupang
Pintu Masuk Prajurit TNI - Polri Duduki Jabatan Sipil, Ingat Kembali Strategi Dwifungsi ABRI Orde Baru

Dwifungsi ABRI merupakan jabatan ganda prajurit TNI dan Polri sehingga mendapatkan jabatan sipil, hal itu muncul pada zaman Orde Baru. Muncul lagi?


58 Tahun Lalu Sidang MPRS Putuskan Soeharto Jadi Pejabat Presiden, Dimulainya Orde Baru

44 hari lalu

Sukarno dan Soeharto
58 Tahun Lalu Sidang MPRS Putuskan Soeharto Jadi Pejabat Presiden, Dimulainya Orde Baru

Pada 12 Maret 1966, MPRS menunjuk Soeharto sebagai Pejabat Presiden pada 12 Maret 1967. Ini menandai berakhirnya kekuasaan Sukarno, berganti Orde Baru


Siapa 3 Jenderal yang Bertemu Sukarno di Istana Bogor Menjelang Supersemar?

45 hari lalu

Soekarno Presiden pertama Indonesia di Jakarta, saat para fotografer meminta waktu untuk memfotonya Presiden Sukarno tersenyum, dengan mengenakan seragam dan topi, sepatu juga kacamata hitam yang menjadi ciri khasnya. Sejarah mencatat sedikitnya Tujuh Kali Soekarno luput, Lolos, Dan terhindar dari kematian akibat ancaman fisik secara langsung, hal yang paling menggemparkan adalah ketika Soekarno melakukan sholat Idhul Adha bersama, tiba tiba seseorang mengeluarkan pistol untuk menembaknya dari jarak dekat, beruntung hal ini gagal. (Getty Images/Jack Garofalo)
Siapa 3 Jenderal yang Bertemu Sukarno di Istana Bogor Menjelang Supersemar?

Kilas balik Surat Perintah Sebelas Maret atau Supersemar, ada 3 jenderal yang bertemu Sukarno sebelumnya di Istana Bogor. Siapa mereka?


Kelahiran Putri Sukarno-Ratna Sari Dewi Tepat Setahun Setelah Supersemar, Ini Profil Karina Kartika Soekarno

45 hari lalu

Karina Kartika Sari Dewi Soekarno. ANTARA/Widodo S. Jusuf
Kelahiran Putri Sukarno-Ratna Sari Dewi Tepat Setahun Setelah Supersemar, Ini Profil Karina Kartika Soekarno

Tepat setahun peristiwa Supersemar, anak Sukarno-Ratna Sari Dewi di Prancis. Ia diberi nama Karina Kartika Soekarno, ini profilnya.


Fakta dan Peristiwa Supersemar, 3 Poin Penting Surat Perintah Sebelas Maret Sukarno kepada Soeharto

46 hari lalu

Sukarno dan Soeharto
Fakta dan Peristiwa Supersemar, 3 Poin Penting Surat Perintah Sebelas Maret Sukarno kepada Soeharto

Fakta dan peristiwa Supersemar atau surat perintah 11 Maret yang menandai lengsernya Sukarno. Berikut 3 poin Supersemar Bung Karno kepada Soeharto.


58 Tahun Supersemar atau Surat Perintah Sebelas Maret, Apa Isinya?

47 hari lalu

Sukarno dan Soeharto
58 Tahun Supersemar atau Surat Perintah Sebelas Maret, Apa Isinya?

Bagaimana isi Supersemar yang diberikan Sukarno kepada Soeharto 11 Maret 1966?