TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan atau Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah terus memantau perkembangan berbagai varian baru Covid-19 di dunia. Termasuk di antaranya adalah variam Lambda yang muncul di Amerika Serikat.
"Semakin dunia menunda vaksinasi, pasti di satu daerah ada penularan, varian baru muncul karena penularan. Sampai sekarang ada varian baru yang under investigation seperti varian Lambda, tapi memang kita lihat itu masih terkonsentrasi di Amerika Serikat," kata Budi dalam konferensi pers daring, Senin, 30 Agustus 2021.
Untuk mengantisipasi berbagai varian baru, Budi mengatakan selama 8 bulan terakhir, pemerintah sudah melakukan 5.788 tes whole genome sequencing. Angka tes ini jauh lebih besar dibanding pada medio 2020 lalu yang hanya bisa melaksanakan 140 tes dalam kurun waktu 9 bulan.
"Kita punya kapasitas 1.700-1.800 tes per bulan. Kita akan maksimalkan untuk bisa memonitoring seperti apa penyebaran varian baru ini dan bagaimana kita mengantisipasinya," kata Budi.
Budi mengakui penyebaran dan kontrol varian baru ini di luar kemampuan dan tak tertebak. Namun ia menegaskan langkah preventif dan cara Indonesia bereaksi terhadap mutasi baru akan terus dipersiapkan.
Apalagi, varian baru Covid-19 memiliki riwayat yang bisa memperburuk situasi penanganan pandemi di suatu negara. Budi mencontohkan varian Delta yang saat ini menjadi sumber masalah baru yang menyebabkan kenaikan kasus lagi di berbagai negara.
"Baik kasus konfirmasi, perawatan, dan kematian. Bahkan buat negara dengan coverage vaksinasi lengkap yang mendekati atau di atas 50 persen," kata Menkes Budi Gunadi.
Baca juga: Stok Vaksin Melimpah, Menkes Optimistis Target 2 Juta Dosis Per Hari Tercapai