TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata I Gede Ardika dianugerahi tanda jasa Bintang Mahaputera Adipradana oleh Presiden Joko Widodo, Kamis, 12 Agustus 2021. Penghargaan ini diberikan beberapa bulan setelah Ardika meninggal pada 20 Februari 2021 lalu di Bandung, Jawa Barat.
"Sebagai penghargaan atas jasa-jasanya," ujar Sekretaris Militer Presiden dan selaku Sekretaris Dewan Gelar Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan, Marsekal Madya M Toni Harjono, saat membacakan keputusan Presiden perihal penganugerahan Bintang Mahaputera Adipradana, di Istana Negara, Jakarta Pusat.
Ardika merupakan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata untuk dua kabinet, yakni Kabinet Persatuan Nasional di bawah Presiden Abdurrahman Wahid dan Kabinet Gotong Royong di bawah Presiden Megawati Soekarnoputri.
I Gede Ardika adalah lulusan Akademi Perhotelan Nasional di Bandung pada 1967. Dia mendapat beasiswa pemerintah untuk belajar Manajemen Perhotelan di Institut International Glion, Swiss, pada 1969. Tiga tahun kemudian I Gede Ardika kembali dan bertugas sebagai Kepala Seksi Pengajaran sekaligus dosen mata kuliah Housekeeping di Akademi Perhotelan Nasional, yang kini bernama Sekolah Tinggi Pariwisata atau STP Bandung.
Sepanjang 1976 - 1978, I Gede Ardika bertugas sebagai Pejabat Sementara Direktur National Institute Bandung. Dia lantas ditugaskan sebagai Direktur Pusat Pendidikan Perhotelan dan Pariwisata di Nusa, Bali. Karier I Gede Ardika semakin cemerlang saat menjabat Pelaksana Tugas Kepala Sub Direktorat Perhotelan dan Penginapan, Direktorat Jenderal Pariwisata pada 1985 di Jakarta.
Dari situ, pria kelahiran Singaraja, Bali, 15 Februari 1945 ini diangkat menjadi Kepala Bagian Perencanaan, Direktorat Jenderal Pariwisata, periode 1988-1991, dan mendapat tugas kembali ke Bali untuk menjabat Kepala Kantor Wilayah Departemen Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi Provinsi Bali. I Gede Ardika kembali ke Jakarta pada 1993 dan menjabat Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Departemen Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi.
Tiga tahun kemudian, dia menjadi Sekretaris Direktorat Jenderal Pariwisata yang masih dalam lingkup Departemen Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi. Pada 1998, I Gede Ardika diangkat menjadi Direktur Jenderal Pariwisata, Departemen Pariwisata Seni dan Budaya. Hingga menduduki kursi Menteri Negara Kebudayaan dan Pariwisata Kabinet Persatuan Nasional pada 23 Agustus 2000.
Selain Ardika, Jokowi juga menganugerahkan penghargaan Bintang Mahaputera Adipradana pada Artidjo Alkostar, Ketua Kamar Pidana Mahkamah Agung, periode 2009-2018. Artidjo meninggal tak lama setelah Ardika berpulang, yakni pada 28 Februari 2021.
Baca: Profil Eurico Guterres Eks Milisi Timor Timur Penerima Bintang Jasa Utama