Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Terendah di ASEAN, Sektor Kelistrikan RI Sumbang Emisi 14 Persen

image-gnews
Iklan

INFO NASIONAL- PT PLN (Persero) melihat keandalan teknologi akan sangat menentukan upaya menuju Nol Emisi Karbon. Tren 3D atau Dekarbonisasi, Desentralisasi dan Digitalisasi turut mempengaruhi berbagai perencanaan dan strategi menuju 2060 mendatang. Masa di mana PLN menargetkan Netral Karbon dapat diwujudkan dari proses bertahap. Sehingga dukungan teknologi disebut menentukan.

Di tengah perkembangan teknologi, pihaknya terus mendorong pengurangan efek gas rumah kaca lewat berbagai cara. Sektor ketenagalistrikan hanya menyumbangkan 14 persen dari total emisi nasional. “Porsi ini termasuk yang terendah di ASEAN, di antara lima negara terluas di kawasan ASEAN” ujar Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini, dalam Pekan Inovasi Energi Baru dan Terbarukan Indonesia yang digelar oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Sektor ketenagalistrikan Filipina dan Vietnam masing-masing berkontribusi 30 persen terhadap emisi dan Malaysia bahkan mencapai 32 persen kontribusi emisi. Di Indonesia, pengunaan lahan dan alih fungsi hutan, termasuk kebakaran hutan merupakan kontributor emisi karbon terbesar. Meskipun begitu, PLN berkomitmen mendukung transisi energi.

Model bisnis PLN di masa depan pun akan mengakomodasi tren 3D. Di antaranya dengan meningkatkan peran EBT (energi baru dan terbarukan) sebagai sumber energi primer utama dan smart grid sebagai enabler . Inovasi teknologi semakin maju dalam bidang teknologi pembangkit EBT. Hal ini meliputi hadirnya energy storage atau baterai, carbon capture, green hydrogen, kendaraan listrik dan efisiensi energi, yang mendorong transisi pada sektor ketenagalistrikan.

PLN telah menetapkan peta jalan dalam mengurangi penggunaan energi listrik berbasis fosil dari 2025-2060. Ada dua skenario yang disiapkan. Skenario pertama energi berbasis fosil akan mulai hilang dari bauran energi mulai 2056 mendatang. Ada tujuh tahapan penghentian PLTU batubara mulai dari yang menggunakan teknologi konvensional sampai yang paling mutakhir. Skenario kedua, pemanfaatan teknologi CCUS (Carbon Capture, Usage and Storage) akan diterapkan mulai 2035 sembari PLN akan tetap menurunkan porsi energi berbasis fosil dari bauran energi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional  Laksana Tri Handoko menyampaikan isu energi dan lingkungan saling terkait erat. Pada satu sisi peningkatan ekonomi lewat pembangunan dan industrialisasi yang meningkatkan kebutuhan terhadap energi. Sisi lain ada dampak lingkungan termasuk penggunaan energi yang berbasis fosil.

Sementara itu Kepala BPPT Hammam Riza, mengungkapkan EBT merupakan salah satu komponen penting dalam mengantarkan Indonesia menjadi negara yang mandiri, adil dan makmur. Untuk mendorong pengembangan EBT dibutuhkan sebuah Ekosistem Inovasi Energi yang didukung oleh berbagai pihak.“BPPT melaksanakan asesmen ataupun audit teknologi dari berbagai kegiatan Energi Baru Terbarukan di bidang bahan bakar dan ketenagalistrikan” ujarnya.

Untuk mengatasi energi gas rumah kaca, banyak pembangkit yang perlu dikembangkan dengan misi utama untuk menjadi pembangkit yang ramah lingkungan dengan emisi CO2-nya kurang dari 10 persen dibanding PLTU Batubara.

Menteri Energi Sumber Daya Mineral  Arifin Tasrif, mengungkapkan dalam transisi energi menuju Nol Emisi Karbon akan dilakukan secara cermat agar masuknya EBT dalam bauran energi tidak menimbulkan masalah teknis dan sosial. Untuk menuju energi hijau, mesti ada langkah substitusi, konversi energi primer posil hingga memperbesar porsi bauran EBT.“Sekarang ini kita melihat teknologi fotovoltaik maju pesat. Kita berharap PLTS Atap, rooptop bisa didorong cepat,” katanya.(*)

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

1 hari lalu

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. ANTARA/HO-Ministry of Industry.
Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.


Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

2 hari lalu

Kapal Gas Arjuna milik PT Pertamina International Shipping (PIS). Dok. Pertamina
Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

PT Pertamina International Shipping (PIS) mengklaim dekarbonisasi yang dilakukan perusahaannya dapat menurunkan emisi karbon.


Pertamina Dukung Gerakan Penanaman 100.000 Bibit Pohon untuk Lestarikan Lingkungan

23 Februari 2024

Pertamina Dukung Gerakan Penanaman 100.000 Bibit Pohon untuk Lestarikan Lingkungan

PT Pertamina (Persero) proaktif mewujudkan keberlanjutan lingkungan untuk mencapai target penurunan emisi atau net zero emission 2060. lewat gerakan penanaman 100.000 bibit pohon


Teknologi Carbon Capture, Kapal Kargo Uji Tangkap Emisi Karbonnya Sendiri

22 Februari 2024

 Kapal Kargo Sounion Trader. Lomas Shipping
Teknologi Carbon Capture, Kapal Kargo Uji Tangkap Emisi Karbonnya Sendiri

Kapal kargo Sounion Trader belum lama ini menyelesaikan uji sistem tangkap karbon langsung di atas kapal (onboard carbon capture system).


Luhut Sebut Standar Emisi Euro 4 dan 5 Bisa Pangkas Subsidi BBM hingga Rp 50 Triliun

22 Februari 2024

Tangkapan layar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dalam unggahan di akun Instagram @luhut,pandjaitan yang dipantau di Jakarta, Rabu (17/1/2024). (ANTARA/Ade Irma Junida)
Luhut Sebut Standar Emisi Euro 4 dan 5 Bisa Pangkas Subsidi BBM hingga Rp 50 Triliun

Luhut Pandjaitan memperkirakan bahan bakar emisi rendah yang memenuhi standar Euro 4 hingga Euro 5, bakal efektif mengurangi beban ssubsidi enegi.


Tanah Liat Memperlambat Laju Perubahan Iklim

11 Februari 2024

Anak lelaki asal Palestina, Jamal Fakhori bekerja di bengkel ayahnya dalam membuat pot tanah liat di kota Jaba dekat Jenin, di Tepi Barat, Palestina, 1 Mei 2018 REUTERS/Raneen Sawafta
Tanah Liat Memperlambat Laju Perubahan Iklim

Jumlah karbon organik yang tersimpan di tanah 10 kali lipat lebih banyak ketimbang seluruh karbon di atmosfer. Mengurangi dampak perubahan iklim.


Upaya Nestlé Dukung Peternak Sapi Perah Indonesia

8 Februari 2024

Upaya Nestlé Dukung Peternak Sapi Perah Indonesia

Program pembinaan peternak meliputi berbagai bidang. Antara lain sanitasi untuk peningkatan produksi hingga pemanfaatan limbah demi meminimalkan emisi karbon.


Pertamina Patra Niaga Berhasil Mengurangi Emisi Karbon

7 Februari 2024

Pertamina Patra Niaga Berhasil Mengurangi Emisi Karbon

Pertamina Patra Niaga terus berkomitmen mendorong pengurangan emisi karbon. Terbukti dengan berhasilnya Pertamina Patra Niaga mengurangi emisi karbon lebih dari 1,58 juta ton CO2eq


Indonesia Komitmen untuk Energy Compact yang dipimpin PBB dan Nol Emisi Karbon

3 Februari 2024

Lentera dan Panel Surya (Board Habitat III/Florencia Soto)
Indonesia Komitmen untuk Energy Compact yang dipimpin PBB dan Nol Emisi Karbon

Indonesia berkomitmen sebesar US$122 miliar untuk SDG7 dan nol emisi karbon. Bergabung energy compact yang dipimpin PBB.


10 Negara Paling Hijau di Eropa, Norwegia Teratas

25 Januari 2024

Norwegia. Shutterstock
10 Negara Paling Hijau di Eropa, Norwegia Teratas

Peringkat teratas Norwegia sebagai negara paling hijau di Eropa disebabkan oleh pangsa energi terbarukannya.