TEMPO.CO, Jakarta - Abdoel Moeis merupakan seorang sastrawan dan wartawan Indonesia. Dia dikenal sebagai pengurus besar Sarekat Islam dan pernah menjadi anggota Volksraad mewakili organisasi. Abdoel Moeis lahir pada 3 Juli 1886 di Sungai Piar, Agam, Sumatra Barat.
Dia merupakan putra dari dari Datuk Tumangguang Sutan Sulaiman. Ayahnya adalah seorang demang yang keras menentang kebijakan Belanda di dataran tinggi Agam.
Abdoel Moeis memiliki pendidikan yang sangat bagus, yaitu sekolah kedokteran di Universitas Indonesia. Tetapi karena sakit, dia tidak melanjutkan pendidikannya. Sebelumnya Abdoel Moeis memiliki karir yang sangat bagus, yang pada saat itu menjabat sebagai direktur pendidikan.
Pada tahun 1913 ia bergabung dengan Sarekat Islam dan menjadi Pemimpin Redaksi Harian Kaoem Moeda. Setahun kemudian, melalui Komite Bumiputera yang didirikannya bersama Ki Hadjar Dewantara, Abdoel Moeis menentang rencana pemerintah Belanda mengadakan perayaan peringatan seratus tahun kemerdekaan Belanda dari Prancis.
Setelah kemerdekaan, ia mendirikan Persatuan Perjuangan Priangan yang fokus pada pembangunan di Jawa Barat. Ia wafat Pada 17 Juni 1959 dan dimakamkan di TMP Cikutra, Bandung. Abdoel Moeis dikukuhkan sebagai Pahlawan Nasional yang pertama oleh Presiden RI, Soekarno, pada 30 Agustus 1959.
LUAILIYATUL MAHMUDAH
Baca: Hari Pahlawan, Jokowi Tabur Bunga di Pusara Abdul Moeis