TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Medan Bobby Nasution menyatakan akan memperbaiki hubungan dengan wartawan usai insiden pengusiran terhadap dua wartawan di kantor wali kota oleh petugas pengamanan.
"Ke depannya, kita sama-sama menjalankan tugas. Apapun celah-celah yang bisa diperbaiki, saya selaku Wali Kota Medan akan terus memperbaikinya," kata Bobby saat buka puasa bersama di Rumah Tjong A Fie di Medan, Jumat kemarin.
Dalam acara itu hadir Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumut Hermansjah, Ketua IJTI Sumut Budiman Amin Tanjung, Ketua SMSI Sumut Zulfikar Tanjung dan sejumlah wartawan di Kota Medan.
Ia mengatakan Pemkot Medan telah mendengar berbagai informasi yang diterima. Bobby menilai ungkapan "Wali Kota serasa Presiden" yang sempat muncul merupakan bentuk kesalahpahaman.
Meski demikian, Bobby sudah memahami pesan yang disampaikan lewat dua aksi atau unjuk rasa yang dilakukan wartawan di depan Kantor Wali Kota Medan. Ia berharap hubungan Pemkot Medan dan wartawan ke depannya bisa lebih baik lagi.
"Kemarin ada yang bilang, usirlah dan segala macam. Saya bilang, ayo di kantor kota kita kasih tempatnya. Tapi nanti yang masuk juga ada tanda pengenal," ucap menantu Presiden Jokowi ini. Menurut dia, tanda pengenal atau identitas wartawan untuk menjaga keamanan bersama.
Ketua PWI Sumut Hermansjah menyebut Wali Kota Medan saat ini bagian dari keluarga Presiden, sehingga secara otomatis mendapat pengawalan dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspamres). Meski demikian, ia menyatakan wartawan harus menjalankan tugas untuk kepentingan publik, termasuk di dalamnya membutuhkan konfirmasi dari sumber berita.
"Jadi hari ini kita luruskan kesalahpahaman dengan mengundang wartawan dan menyampaikan bagaimana teknis ke depan ketika wartawan hendak wawancara," ujar Hermansjah menanggapi ajakan Wali Kota Bobby Nasution.
Baca juga: Jurnalis Protes Pengamanan Wali Kota Medan Bobby Nasution yang Berlebihan