TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Persatuan Pembangunan Arwani Thomafi didapuk menjadi sekretaris jenderal PPP periode 2020-2025 menggantikan Arsul Sani. Hal ini diumumkan oleh Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa dalam acara Tasyakuran Hari Lahir ke-48 PPP pada Selasa malam, 5 Januari 2021.
"Yang bersangkutan hari ini adalah anggota DPR RI, juga dari kalangan santri, relatif masih muda, usianya masih 42 tahun kalau saya tidak salah, dan kiprahnya sudah kita kenal. Namanya Arwani Thomafi," kata Suharso dikutip dari siaran di akun Youtube Petiga TV.
Suharso mengatakan Arwani bersedia meninggalkan posisinya sebagai anggota DPR RI untuk menjadi sekretaris jenderal. Suharso mengatakan para pengurus DPP PPP periode 2020-2025 memang tak boleh merangkap jabatan sebagai anggota DPR RI.
"Beliau bersedia duduk menjadi seorang sekretaris jenderal dan meninggalkan posisinya di anggota DPR RI. Jadi itu saya sangat hargai," ujar Suharso.
Suharso Monoarfa awalnya tak ingin mengumumkan susunan kepengurusan DPP PPP periode 2020-2025 meski sudah ditunggu-tunggu oleh jajaran kadernya. Menurut dia, kepengurusan anyar akan diumumkan saat perayaan hari lahir ke-48 PPP yang akan digelar dalam waktu dekat.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional ini berujar, perayaan harlah ke-48 itu akan disiarkan secara langsung di sebuah stasiun televisi swasta selama satu jam. Namun akhirnya ia mengumumkan satu nama, yakni Arwani sebagai sekretaris jenderal.
"Satu orang yang saya mau sebut saja, supaya organisasi ini berjalan. Exceptional saja, karena sudah diketahui banyak pihak dan internal kader, supaya partai ini berjalan," ujar Suharso.
Arwani Thomafi, 45 tahun, merupakan politikus berlatar belakang santri. Ia lahir di Rembang, 21 November 1975 dari pasangan Ahmad Thoifur dan Muhimmah Fathurrahman. Ia merupakan santri Pondok Pesantren Lasem, Rembang, Jawa Tengah.
Arwani menjadi anggota DPR RI dari PPP sejak Pemilu 2009 atau ketika berusia 34 tahun. Artinya, saat ini merupakan periode ketiganya sebagai anggota legislatif. Di DPR periode 2019-2024, Arwani sempat duduk menjadi Wakil Ketua Komisi Pemerintahan atau Komisi II, kemudian dipindah menjadi Wakil Ketua Komisi V atau Komisi Infrastruktur.
Arwani juga diketahui dekat dengan politikus PPP sekaligus Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen. Di Muktamar IX PPP, Taj Yasin sempat berencana maju sebagai calon ketua umum berhadapan dengan Suharso. Namun pencalonannya gagal lantaran terganjal persyaratan administratif. Suharso kemudian terpilih secara aklamasi.