Nagara Institute sebelumnya memetakan calon-calon yang terafiliasi dengan dinasti politik. Tercatat ada 124 calon yang memiliki keterkaitan dengan elite kekuasaan, baik di tingkat lokal maupun di pusat.
Beberapa di antara mereka diprediksi menang di Pilkada 2020. Sebut saja putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka; menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution, putra Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Hanindhito Himawan.
Kemudian keponakan mantan Gubernur Banten Ratu Atut Choisiyah, Pilar Saga Ichsan; istri Bupati Banyuwangi Azwar Anas, Ipuk Fiestiandini, dan lainnya.
Menurut Akbar Faisal, kondisi ini juga menunjukkan bahwa publik belum cukup mendapatkan pendidikan politik. Ia mengatakan ini seharusnya menjadi tugas partai politik. Namun, bekas anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari NasDem ini mengaku ragu partai politik akan melakukan hal tersebut.
"Saya tidak yakin pilihan kearifan itu mendatangi partai politik karena mereka menikmatinya. Itu bisa kita lihat bagaimana euforia mereka yang mengatakan kami menang di sini, menang di situ," ujar Akbar.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan dinasti politik di satu sisi adalah regenerasi biasa. Namun dia mengakui dinasti politik di Pilkada 2020 berbeda lantaran melibatkan ring 1 Istana Negara. Sebelumnya, dinasti politik terjadi hanya di wilayah tertentu seperti Banten dan Kalimantan Timur.
Adi juga menilai kondisi ini imbas dari sistem politik yang tak pernah dipikirkan secara serius oleh para elite di Tanah Air. Praktik politik dinilainya sekadar berorientasi pada kemenangan, tak peduli pada rekrutmen dan kaderisasi.
"Ini karena partai politik yang penting menang, enggak perlu kader, enggak peduli rekrutmen. Praktinya simpel," kata Adi secara terpisah.
BUDIARTI UTAMI PUTRI