TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengklaim kemenangan Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution di Pilkada Serentak 2020 berdasarkan hitung cepat atau quick count membuktikan bahwa isu dinasti politik tak berpengaruh terhadap suara putera dan menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.
"Kemenangan Gibran dan Bobby membuktikan bahwa mata hati nurani rakyat bisa melihat dengan jernih. Gibran dan Bobby yang kredibel, sebagai sosok muda yang membawa perubahan ke arah lebih baik, jauh lebih bermakna dibanding kampanye negatif politik dinasti maupun isu lainnya," ujar Hasto lewat keterangan tertulis, Rabu, 9 Desember 2020.
Namun, kata Hasto, Gibran dan Bobby harus benar-benar membuktikan kualitas kepemimpinan mereka sebagai kepala daerah di Solo dan Medan jika nantinya ditetapkan secara definitif sebagai pemenang pemilu.
"Khususnya di tengah pandemi Covid yang kita hadapi, Mas Gibran dan Mas Bobby diharapkan mampu membawa masyarakat di Solo dan Medan, bergotong royong menyelesaikan isu kesehatan maupun ekonomi," ujar dia.
Berdasarkan hasil quick count Charta Politika, pasangan calon wali kota dan wali kota Medan Bobby Nasution-Aulia Rachman unggul dengan perolehan 55,29 persen, sementara pasangan inkumben Akhyar Nasution-Salman Alfarisi mengantongi 44,71 persen suara. Penghitungan ini didapat dari 100 persen suara yang masuk per pukul 18.43 WIB, Rabu malam.
Sementara di Pilkada Solo, Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa unggul telak atas lawannya, Bagyo Wahyono-FX Supardjo. Charta Politika menyebutkan, Gibran-Teguh meraih 87,15 persen suara, sedangkan Bagyo-Supardjo hanya 12,85 persen suara.
Hasil quick count ini bukan hasil resmi. KPU masih akan melakukan rekapitulasi secara berjenjang untuk menetapkan pemenang Pilkada 2020.
DEWI NURITA