Dizalimi
Kurir perusahaan Mulia Group, Nurdin, mengatakan alasan Djoko Tjandra meninggalkan Indonesia karena mengalami ketidakadilan. "Saya dengar dari berita bahwa atasan saya dizalimi. Bahwa dia sudah memenangkan di persidangan, tapi diungkit lagi makanya dia tidak sabar, sakit hati. Dia merasa dianiaya," kata Nurdin dalam kesaksiannya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Selasa, 10 November 2020.
6 Kali Penyerahan
Sekretaris eksekutif Mulia Group, Nurmala Fransisca, mengatakan terjadi enam kali penyerahan uang dari Djoko Tjandra kepada Tommy Sumardi. Fransisca menjawab dia pernah disuruh mengeluarkan uang pada 27 April, 28 April, 29 April, 4 Mei, 12 Mei, 22 Mei 2020. Masing-masing nominal uang itu adalah US$ 100 ribu, 200 ribu dolar Singapura, 200 ribu dolar Singapura, US$ 100 ribu, US$ 150 ribu, dan terakhir US$ 50 ribu.
Cerita Kurir
Nurdin, kurir di Mulia Group (perusahaan milik Djoko Tjandra), mengaku mengantarkan amplop berisi uang kepada Tommy Sumardi. Penyerahan pertama terjadi pada 27 April 2020. Nurdin menerima amplop warna cokelat dari sekretaris eksekutif Mulia Group, Nurmala Fransisca. "Saya telepon Pak Tommy. Pak Tommy bilang kita ketemu di Merah Delima Restoran," kata Nurdin dalam kesaksiannya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Selasa, 10 November 2020.
Nurdin menyerahkan amplop tersebut kepada Tommy di dalam mobil Alphard. "Saya dikasih kode ke mobil. Saya paranin (datangi), dan saya tanya, 'Pak Tommy? Ini ada satu dokumen dan tanda terimanya'," katanya.