TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Presiden Ma'ruf Amin bakal menerima gelar kehormatan di bidang kebangsaan dari Universitas Negeri Jakarta.
Gelar ini UNJ berikan terkait pemikiran Ma'ruf soal darul mitsaq atau negara kesepakatan.
Ma'ruf Amin mengatakan ia merasa tersanjung dan tak menyangka bakal mendapat gelar honoris causa dari UNJ atas pemikirannya itu.
Baca juga: Adly Fairuz Disebut Sebagai Cucunya, Ma'ruf Amin Merasa Tak Dirugikan
“Saya juga tidak menyangka kalau apa yang pernah saya sampaikan tentang masalah pandangan Islam di dalam kehidupan kita bernegara sebagai satu kesepakatan, itu yang saya sebut sebagai al mitsaq al wathani (kesepakatan nasional), sehingga negara ini darul mitsaq,” katanya dalam siaran pers Sekretariat Wakil Presiden, Selasa, 1 September 2020.
Ma'ruf menjelaskan kesepakatan tersebut adalah Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan Negara Republik Indonesia. Sebab, di dalam tiga kesepakatan tersebut terdapat nilai-nilai persamaan dan kebersamaan yang dapat menjadikan kebhinekaan (keberagaman) berjalan dengan selaras.
“Prinsip-prinsip yang harus dipertahankan seperti musyawarah, keadilan, amanah (kepercayaan), kesamaan hak,dan kesamaan keadaan,” tuturnya.
Rektor UNJ Komarudin mengatakan selain penganugerahan gelar UNJ tengah mempersiapkan buku terkait pemikiran Ma'ruf mengenai negara kesepakatan.
"Karena konsep ini dinilai sangat relevan untuk diterapkan di Indonesia yang memiliki banyak keberagaman baik pada suku, ras, maupun agama. Sehingga, kesepakatan yang telah dibentuk oleh para pendiri bangsa tersebut, dapat dijadikan sebagai landasan untuk bersatu," tutur Komarudin.
Menurut Komarudin, proses administrasi dan teknis terkait pembuatan buku pemikiran Wapres direncanakan akan selesai pada bulan ini dan penganugerahan gelar kepada Wapres Ma'ruf Amin akan diselenggarakan pada Oktober mendatang.