TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan mau atau tidak mau Indonesia harus menemukan vaksin Covid-19 sendiri. Indonesia akan memerlukan jutaan vaksin.
"Pak Airlangga Hartarto (Menko Perekonomian) menyampaikan paling tidak 170 juta penduduk Indonesia atau kira- kira hampir 2/3 penduduk harus divaksin,” kata Tito, dalam kunjungan kerjanya di wilayah perbatasan di Atambua, Nusa Tenggara Timur mendampingi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, Kamis, 18 Juni 2020.
Jika satu orang perlu dua ampul vaksin, maka Indonesia memerlukan 340 juta ampul vaksin.
Waktu produksi vaksin ini harus dipertimbangkan. Belum lagi distribusinya ke seluruh Indonesia yang juga akan membutuhkan waktu.
Tito berhitung, jika menggunakan skenario vaksin Covid-19 ditemukan paling cepat pertengahan 2021, artinya akhir 2022 atau pertengahan 2022 masalah Covid-19 ini bisa selesai. "Itu skenario paling cepat."
Jangka waktu lama menangani Covid-19 itu, kata Tito, membuat pemerintah tak mungkin terus menunda Pilkada. Pilkada tetap akan dilaksanakan 9 Desember 2020.
Sebagai Mendagri, sebenarnya bisa saja ia menugasi pelaksana tugas sementara untuk mengisi kekosongan jabatan di tiap kepala daerah. Ada 270 pelaksana tugas atau plt. kepala daerah di Indonesia. “Tapi apakah ini baik? Tidak. Kenapa? Karena Plt itu terbatas kewenangannya dan tidak memiliki legitimasi dari rakyat," ujar Tito Karnavian.