Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

SETARA Setuju BPIP: Ada Kelompok Pakai Agama Musuhi Pancasila

image-gnews
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi usai dilantik di Istana Negara pada Rabu, 5 Februari 2020. TEMPO/Dewi Nurita
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi usai dilantik di Istana Negara pada Rabu, 5 Februari 2020. TEMPO/Dewi Nurita
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - SETARA Institute menilai pernyataan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi soal agama dan pancasila, berdasarkan fakta.

“Dalam pandangan SETARA Institute, apa yang disampaikan Kepala BPIP faktual adanya. Dia secara terbuka mengakui bahwa ada sekelompok orang, yang mereduksi agama, mengatasnamakan agama, dan mendaku mewakili pemeluk agama mayoritas, telah menggunakan agama untuk memusuhi Pancasila,” kata Direktur Riset Setara Institute Halili, melalui keterangan tertulis, Kamis 13 Februari 2020.

Halili mengatakan berdasarkan data SETARA mengenai Kondisi Kebebasan beragama dan berkeyakinan, kelompok-kelompok intoleran, telah melakukan sejumlah pelanggaran kebebasan beragama. Dalam 12 tahun terakhir, telah terjadi 2.400 peristiwa pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan dengan 3.177 insiden.

Data pelanggaran tersebut menurut Halili menegaskan individu dan kelompok intoleran yang telah nyata-nyata melanggar hak konstitusional warga untuk beragama atau berkeyakinan. Padahal, kebebasan beragama diatur dalam Pasal 29 Ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara 1945.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ucapan Yudian memancing polemik setelah dia berbicara soal hubungan agama dan Pancasila di salah satu media. Di situ ditulis Yudian menyebut agama jadi musuh terbesar Pancasila.

Halili menangkap konteks pernyataan tersebut berbeda dari apa yang kini ramai di publik. Menurut dia, BPIP berbicara soal sekelompok minoritas yang mengatasnamakan mayoritas telah menggunakan agama untuk memusuhi Pancasila. Serta terdapat sekelompok orang yang menggunakan agama untuk kepentingan politik kelompoknya.

“Sayangnya, yang menjadi konsumsi awam, juga oknum anggota DPR, Partai Politik, Pimpinan MUI, Pimpinan Ormas Islam, dan bahkan beberapa intelektual di Perguruan Tinggi adalah ‘Agama Musuh Pancasila’,” ucapnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Perbaiki Etika dan Pendidikan di Indonesia

3 hari lalu

Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Etika Sosial dan Pendidikan di Universitas Negeri Malang, pada Senin, 2 September 2024. Dok. BPIP
Perbaiki Etika dan Pendidikan di Indonesia

BPIP menggelar diskusi tentang etika sosial dan pendidikan. Muncul usulan pembelajaran etika sosial serta Pancasila yang semestinya menjadi basis dan orientasi pendidikan.


Kepala BPIP Bahas Prestasi Pribadi Saat DPR Tanya Polemik Jilbab Paskibraka, Lengkapi Kontroversi Yudian Wahyudi

8 hari lalu

Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi saat ditemui usai Konferensi Pers Peringatan Hari Lahir Pancasila pada Kamis, 30 Mei 2024 di Kota Dumai, Riau. TEMPO/Adinda Jasmine
Kepala BPIP Bahas Prestasi Pribadi Saat DPR Tanya Polemik Jilbab Paskibraka, Lengkapi Kontroversi Yudian Wahyudi

Kepala BPIP Yudian Wahyudi mengungkapkan prestasi pribadinya saat DPR bertanya soal polemik jilbab Paskibraka lalu.


Anggota DPR Tanya Polemik Jilbab Paskibraka, Kepala BPIP Yudian Wahyudi Malah Jawab Prestasi Pribadi

8 hari lalu

Ketua BPIP, Yudian Wahyudi pada acara penyerahan duplikat bendera pusaka kepada Bupati dan Walikota seluruh Indonesia dari BPIP di Balai Samudera, Jakarta Utara, Rabu, 7 Agustus 2024. TEMPO/Andi Prasetyo
Anggota DPR Tanya Polemik Jilbab Paskibraka, Kepala BPIP Yudian Wahyudi Malah Jawab Prestasi Pribadi

Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia merespons pernyataan Yudian Wahyudi.


Kolokium Internasional UIN Syarif Hidayatullah: Peran Agama dan Perdamaian

9 hari lalu

Para akademisi dan dosen Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah dalam kolokium internasional, Selasa, 10 September 2024. UIN Jakarta
Kolokium Internasional UIN Syarif Hidayatullah: Peran Agama dan Perdamaian

UIN Jakarta menyelenggarakan kolokium Diplomacy of the Divine: Religion's Role in International Peace pada 10 September-11 September 2024


Bamsoet Ajak Elit Politik Implementasikan Pancasila dalam politik Kebangsaan

10 hari lalu

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo memberi sambutan dalam Sosialisasi 4 Pilar MPR RI bersama Alumni Lintas Angkatan SMPN 49 Jakarta, di Gedung Nusantara IV MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin. 9 September 2024. Dok. MPR
Bamsoet Ajak Elit Politik Implementasikan Pancasila dalam politik Kebangsaan

Bamsoet mengatakan, pengimplementasian Pancasila dalam politik kebangsaan oleh para elite politik sangat penting.


Kembali ke NKRI, Eks Amir Jamaah Islamiyah Sampaikan Permintaan Maaf

11 hari lalu

Dalam rangka mencegah penyebaran Intoleransi, Radikalisme, Ekstremisme, dan Terorisme (IRET) di wilayah Jabodetabek, sekaligus memastikan semua anggota Eks-Jamaah Islamiyah (JI) mengikuti keputusan para pendiri dan Amir kelompok ini yang pada 30 Juni 2024 lalu bersepakat untuk membubarkan diri dan kembali ke pangkuan NKRI, para petinggi kelompok JI akan kembali melakukan Sosialisasi Pembubaran Jamaah Islamiyah (JI) dan Ikrar Kembali ke NKRI. Acara digelar di UPT. Asrama Haji Embarkasi Bekasi, Jawa Barat, pada Ahad, 8 September 2024. Tempo/Mutia Yuantisya
Kembali ke NKRI, Eks Amir Jamaah Islamiyah Sampaikan Permintaan Maaf

Mantan pimpinan Jamaah Islamiyah (JI) meminta maaf kepada masyarakat Indonesia atas kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan kelompoknya


Petinggi dan Ratusan Anggota Jamaah Islamiyah Ikrar Kembali Setia ke NKRI

11 hari lalu

Dalam rangka mencegah penyebaran Intoleransi, Radikalisme, Ekstremisme, dan Terorisme (IRET) di wilayah Jabodetabek, sekaligus memastikan semua anggota Eks-Jamaah Islamiyah (JI) mengikuti keputusan para pendiri dan Amir kelompok ini yang pada 30 Juni 2024 lalu bersepakat untuk membubarkan diri dan kembali ke pangkuan NKRI, para petinggi kelompok JI akan kembali melakukan Sosialisasi Pembubaran Jamaah Islamiyah (JI) dan Ikrar Kembali ke NKRI. Acara digelar di UPT. Asrama Haji Embarkasi Bekasi, Jawa Barat, pada Ahad, 8 September 2024. Tempo/Mutia Yuantisya
Petinggi dan Ratusan Anggota Jamaah Islamiyah Ikrar Kembali Setia ke NKRI

Ratusan eks anggota Jamaah Islamiyah berkumpul di Bekasi dan berikrar kembali setia pada NKRI


Duta Besar Inggris Senang Bisa Bertemu Paus Fransiskus di Indonesia

15 hari lalu

Tangkapan layar Duta Besar Inggris untuk Indonesia Dominic Jermey menyampaikan pernyataan dukungannya kepada Ukraina di tahun ketiganya berperang dengan Rusia melalui video di akun media sosial resmi kedutaan, Jumat 23 Februari 2024. ANTARA/Nabil Ihsan.
Duta Besar Inggris Senang Bisa Bertemu Paus Fransiskus di Indonesia

Duta Besar Inggris gembira bisa mendengar langsung pesan Paus Fransiskus soal keberagaman di Indonesia, dan pesan Jokowi mengenai Bhinneka Tunggal Ika


Harap Tak Ada Politisasi Agama di Pilkada 2024, Menag Yaqut Ingatkan Ini

17 hari lalu

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menghadiri konferensi pers Sidang Isbat Penetapan 1 Syawal 1445 Hijriah (H) di Auditorium H.M. Rasjidi, Kantor Kemenag RI, Jakarta, Selasa, 9 April 2024. Sebagaimana disepakati dalam hasil Sidang Isbat, Idulfitri 1445 H ditetapkan jatuh pada hari Rabu, 10 April 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Harap Tak Ada Politisasi Agama di Pilkada 2024, Menag Yaqut Ingatkan Ini

Menag Yaqut Cholil Qoumas berharap tidak ada yang menggunakan agama sebagai alat untuk berpolitik praktis di Pilkada 2024.


Tabungan Emas Rp302 Juta dari Pegadaian untuk Paskibraka 2024

29 hari lalu

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan, menyerahkan secara simbolis beasiswa Tabungan Emas kepada perwakilan Tim Paskibraka Nasional asal Sulawesi Tengah, Zahra Aisyah Aplizya di Pegadaian Tower Jakarta, Selasa, 20 Agustus 2024. Pegadaian memberikan apresiasi sebagai bentuk Peduli Generasi Emas istimewa kepada Tim Paskibraka Nasional 2024, yang telah menjalankan tugas  mengibarkan Sang Saka Merah Putih di Istana Negara pada HUT ke-79 Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2024. Dok. Pegadaian
Tabungan Emas Rp302 Juta dari Pegadaian untuk Paskibraka 2024

Program apresiasi yang merupakan kerjasama dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), menunjukkan sinergi yang kuat antara dua lembaga tersebut dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya berprestasi tetapi juga berwawasan kebangsaan yang kokoh.