TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron menegaskan tulisan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono terkait kasus Jiwasraya adalah bentuk kekhawatiran terhadap situasi bangsa. Ia membantah SBY terbawa perasaan hingga membuat tulisan itu.
"Di dalam tulisan Pak SBY itu menginginkan, meluruskan, jangan sampai terjadi seperti dulu pansus Bank Century, lebih banyak politisnya," kata Herman dalam diskusi di kawasan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Ahad, 2 Februari 2020.
Herman mengatakan SBY ingin agar kasus ini diselesaikan secara utuh. Ia tak ingin kasus Jiwasraya mengulang kasus Bank Century yang berakhir menggantung.
Herman pun meminta masyarakat agar memahami secara utuh tulisan SBY yang diunggah di laman Facebook. Ia mengatakan pada saat ini banyak informasi yang masuk dan menjadi sangat spekulatif.
"Ini menjurus kepada target-target yang bahkan kami lihat di media sosial perkembangannya sudah ke mana-mana," kata Herman.
Herman mendorong terus agar hak angket dilakukan. Ia menyebut pansus di DPR harus dibuat agar tak terjadi pembuatan keputusan secara sepihak. Ia menegaskan kasus Jiwasraya tak akan cukup jika hanya diselesaikan lewat Panja saja.
Jika lewat panja, Herman mengatakan penyelesaian dilakukan secara parsial. Komisi 6 yang mengurus BUMN, Komisi 11 yang mengurus regulasi keuangan, dan Komisi 3 yang mengurus dari sisi hukum akan terlibat. Herman mengatakan masing-masing komisi akan mengeluarkan rekomendasi berdasarkan kebutuhan masing-masing.
"Jadi menurut pandangan kami akan lebih terkoordinasi, komprehensif, dan tuntas kalau kemudian kita bisa membuat pansus hak angket," kata Herman.