TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bagian Humas Kampus Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Ratna Permata Sari mengatakan untuk menghindari wabah virus Corona, mahasiswanya yang sedang studi untuk program gelar ganda di Nanjing, Cina, dilarang ke luar kota. Dari komunikasi yang dijalin kampus melalui kantor perwakilan Nanjing University, Brightstar Education, kasus wabah corona di Wuhan jadi perhatian kampus itu.
Kampus Nanjing menerapkan kebijakan ketat untuk seluruh mahasiswanya agar tetap berada di daerah kampus, termasuk mahasiswa UII yang berada di sana. Mahasiswa di Nanjing, juga tidak boleh makan makanan dari luar. “Oleh kampus mereka hanya diperbolehkan memasak sendiri atau yang disediakan pihak kampus,” ujar Ratna, Senin 27 Januari 2020.
Para mahasiswa di kampus itu juga diinstruksikan selalu menggunakan masker dan dicek kesehatannya. Pengecekan dilakukan di dalam kampus.
Otoritas kampus saat ini masih berkoordinasi dengan Kantor Urusan Internasional UII dan aktif memantau perkembangan mahasiswa UII di Nanjing.
Kampus UII Yogyakarta sebelumnya mengirim 12 mahasiswanya yang terpilih mengikuti program gelar ganda di Nanjing Xiaozhuang University, Cina yang jaraknya sekitar 500 kilometer dari Wuhan, kota yang diisolasi karena virus Corona. Sebagian sudah pulang ke tanah air.
Sebelumnya, kampus UII menyebut masih ada sembilan mahasiswa berada di kampus itu dan sudah pulang tiga orang pada awal Januari 2020. Namun setelah pihak kampus mengecek kembali, tinggal lima mahasiswanya yang masih berada di Cina. “Mereka berasal dari Program Studi Manajemen dan Teknik Informatika,” ujar Ratna.
UII memperkirakan tujuh mahasiswa UII yang telah pulang ke tanah air, itu aman dari virus Corona. “Insya Allah untuk mahasiswa yang sudah pulang kondisinya sehat, karena mereka kembali sebelum ada info (merebaknya virus corona) itu,” ujar Ratna. UII masih menunggu perkembangan untuk mahasiswa yang dijadwalkan kembali pada akhir Januari 2020.
