TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Sohibul Iman tak masalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dihujani kritik akibat banjir yang melanda Jakarta pada Rabu, 1 Januari lalu. Sohibul mengatakan seorang pemimpin memang harus siap dikritik atas kinerjanya.
"Ya bagus, dikritik saja. Seorang pemimpin itu hadir untuk dikritik. Begitu dia tidak mengerjakan sesuatu dengan baik, dikritik, itu wajar," kata Sohibul di kawasan Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Jumat, 3 Januari 2020.
Sohibul pun meminta Anies tidak mengambil hati setiap kritik yang dilontarkan kepadanya. Menurut dia, kritik harus didengarkan dan menjadi bagian dari introspeksi seorang pemimpin.
Sebagai partai pengusung Anies di pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017, Sohibul juga mengaku bersyukur dan berterima kasih dengan adanya kritik-kritik tersebut. "Boleh jadi ketika PKS menegur Pak Anies tak mempan, mungkin oleh rakyat ditegur mempan. Jadi kami berterima kasih," ujarnya.
Anies Baswedan dihujani kritik akibat banjir yang melanda ibu kota di hari pertama tahun 2020 ini. Pengamat tata kota Yayat Supriatna, misalnya, menilai Pemerintah DKI lambat melakukan pembaharuan tata kota dalam hal drainase (urban renewal). Di media sosial, Anies juga menuai kritik dari warganet.
Mantan Menteri Pendidikan itu pun bersilang pendapat dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono soal solusi mengatasi banjir. Basuki menyebut Pemerintah DKI perlu merampungkan normalisasi Sungai Ciliwung. Dari 33 kilometer yang harus dinormalisasi, DKI baru menyelesaikan 16 kilometer di antaranya. Sedangkan Anies menilai pengendalian banjir harua dilakukan dari hulu.
