Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mantan Jaksa Agung Sarankan Ini untuk Selesaikan Persoalan HAM

Reporter

Editor

Purwanto

image-gnews
Marzuki Darusman saat seminar tentang kekejaman rezim Korea Utara di seminar Jalan Panjang Penegakkan dan Penghormatan HAM di Korea Utara, di LIPI, Jakarta (29/4). Marzuki adalah pelapor khusus PBB untuk HAM Korut. TEMPO/Maria Rita
Marzuki Darusman saat seminar tentang kekejaman rezim Korea Utara di seminar Jalan Panjang Penegakkan dan Penghormatan HAM di Korea Utara, di LIPI, Jakarta (29/4). Marzuki adalah pelapor khusus PBB untuk HAM Korut. TEMPO/Maria Rita
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa Agung Republik Indonesia di tahun 1999-2001, Marzuki Darusman menyarankan sejumlah cara kepada Komnas HAM RI, Komnas Perempuan, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), serta Ombudsman RI untuk mendesak pemerintah menyelesaikan kasus Hak Asasi Manusia.

Pertama, ia mengajak lembaga-lembaga tersebut bekerja sama dengan DPR RI dan membentuk koalisi dengan partai politik. 

“Lihat partai politik mana yang paling tinggi suaranya di daerah tertentu. Hubungi orang-orang ini, ciptakan koalisi di dalam DPR, desak pemerintah,” saran Marzuki di gedung DPR/MPR Jakarta, Selasa.

Ia mencontohkan ketika Partai Amanat Nasional misalnya yang berminat untuk menyelesaikan kasus HAM, ia menyarankan Komnas HAM mendatangi PAN.

“Kalau ada masalah bersangkutan dengan HAM, hubungi PAN sehingga partai ini bisa berkoalisi dengan yang lain bersama mendesak pemerintah,” ujar Mantan Ketua Komnas HAM 1998-2003 itu.

Selain itu, ia juga menyarankan agar lembaga-lembaga formal yang berjuang soal HAM bekerja sama dengan media massa untuk membantu membentuk tekanan publik.

Agar yang dibentuk media massa itu tidak hanya masalah-masalah dan berita-berita yang dianggap lebih penting oleh masyarakat dan pemerintah seperti masalah ekonomi dan politik namun juga masalah pelanggaran-pelanggaran HAM dan masalah-masalah yang bersangkutan dengan persoalan kemasyarakatan.

“Agar itu terdesak keluar dari media, sehingga membentuk opini publik, menekan pemerintah, menekan kelompok-kelompok masyarakat untuk menyelesaikan masalah. Ini tantangan tersendiri,” ujar Marzuki.

Menurut Marzuki, teknik ini yang belum dimanfaatkan secara menyeluruh sehingga membuat publik terpaksa harus rewel karena itu.

Ia sepakat bahwa lembaga-lembaga perjuangan HAM formal di negara ini harus mengalami penguatan dari segi anggaran dan keuangan.

Tapi yang terpenting menurut dia adalah bahwa kehadiran lembaga-lembaga itu dirasakan bermanfaat oleh masyarakat secara luas dan ini memang memerlukan kerja sama semua pihak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia menambahkan jika masyarakat Indonesia saat ini mengalami fase keadaan setelah perubahan besar pada 30 tahun yang lalu dimana pemerintahan berlangsung sangat ketat.

Menurut dia 30 tahun yang lalu, segala hal diatur pemerintah sampai hal yang sekecil-kecilnya. Semua penyelesaian masalah merujuk kepada keputusan pemerintah untuk menyelesaikannya

Perubahan besar terjadi saat penyelesaian masalah di antara masyarakat kini seakan mau dikembalikan sepenuhnya lagi kepada masyarakat.

“Persoalannya adalah selama 30 tahunan masyarakat itu entah dikatakan manja, dilindungi, diproteksi, tapi secara sekaligus diperlemah dalam menyelesaikan masalah-masalah di antara mereka,” ujar Marzuki.

Dalam 20 tahun terakhir, menurut dia, Indonesia masih mengalami fase dimana masyarakat masih menghadapi sisa keadaan yang dialami dulu yaitu kemampuan menyelesaikan masalah-masalah di antara masyarakat sendiri tanpa harus mengandalkan pemerintah masih lemah.

“Itu kondisi umum yang sekarang kita lalui. Maka dari itu, akan timbul banyak masalah di antara kita. Sebetulnya tidak sepenuhnya masalah politik. Tapi membiarkan masyarakat mencoba menyelesaikan masalah di antara mereka sendiri tanpa banyak dicampuri, dibimbing, atau diarahkan oleh pemerintah,” ujar Marzuki.

Oleh karena itu, Komisi-Komisi kenegaraan yang Indonesia miliki untuk melakukan tindakan bantuan hukum berada di garis depan untuk melakukan pembinaan agar urusan-urusan yang bisa diselesaikan oleh masyarakat melalui musyawarah dan sebagainya itu berlaku untuk hampir semua persoalan yang tidak perlu diatur negara secara formal, tapi bisa melalui mediasi, rekonsiliasi, interaksi.

“Itu kemudian masih harus dilalui satu fase agar menjadikan ini terbiasa. Karena itu memang satu aspek lain persoalan yang dihadapi ini adalah untuk menyelesaikan masalah, masyarakat memang harus rewel. Harus banyak bikin kesusahan pada pemerintah sehingga akhirnya dilayani. Harus banyak gerak untuk memperbaiki keadaan,” ujar dia.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Menlu Retno: Pihak-Pihak yang Mendikte Kita Soal HAM Justru Biarkan Israel Langgar HAM

13 Desember 2023

Menlu Retno Marsudi di Majelis Umum PBB New York, 23 September 2023. (kemlu.go.id)
Menlu Retno: Pihak-Pihak yang Mendikte Kita Soal HAM Justru Biarkan Israel Langgar HAM

Menlu Retno mengajak negara-negara untuk menolak penerapan standar ganda dalam penegakan HAM.


BUMN RI Bantah Tudingan Jual Senjata ke Junta Myanmar

4 Oktober 2023

Pemimpin junta Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing, yang menggulingkan pemerintah terpilih dalam kudeta pada 1 Februari, memimpin parade militer pada Hari Angkatan Bersenjata di Naypyitaw, Myanmar, 27 Maret 2021. [REUTERS / Stringer]
BUMN RI Bantah Tudingan Jual Senjata ke Junta Myanmar

Holding BUMN Industri Pertahanan (DEFEND ID) membantah dugaan 3 BUMN menjual senjata ke junta Myanmar.


Marzuki Darusman Laporkan 3 BUMN karena Jual Senjata Ilegal ke Myanmar

3 Oktober 2023

Seorang anggota Tentara Pertahanan Rakyat (PDF) memegang sekantong selongsong peluru di sebuah kamp pelatihan di daerah yang dikuasai pemberontak etnis Karen, Negara Bagian Karen, Myanmar, 12 September 2021. Karen National Union merupakan salah satu kelompok etnis bersenjata terbesar di negara itu yang menyatakan solidaritas dengan para pengunjuk rasa dan mengizinkan ribuan orang mencari perlindungan di wilayah mereka. REUTERS/Stringer
Marzuki Darusman Laporkan 3 BUMN karena Jual Senjata Ilegal ke Myanmar

Marzuki Darusman bersama dengan kelompok masyarakat sipil melaporkan dugaan penjualan senjata ilegal ke Myanmar dari Indonesia.


Debat Yudisial dan Nonyudisial Penyelesaian Pelanggaran HAM Berat, Marzuki Darusman: Jangan Dipertentangkan

9 Juni 2023

Marzuki Darusman, ketua Misi Pencari Fakta Internasional Independen (IFFM) di Myanmar, memberi isyarat saat konferensi pers di kantor PBB di Jakarta, Indonesia, 5 Agustus 2019. [REUTERS / Sekar Nasly]
Debat Yudisial dan Nonyudisial Penyelesaian Pelanggaran HAM Berat, Marzuki Darusman: Jangan Dipertentangkan

Marzuki Darusman menganjurkan agar pendekatan yudisial dan nonyudisial untuk menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM berat tak dipertentangkan.


Kedutaan Belanda Dukung Komitmen Perlindungan Aktivis HAM di Indonesia

30 Januari 2022

Aktivis yang tergabung dalam Jeda Untuk Iklim melakukan aksi unjuk rasa terkait perlindungan iklim yang berkelanjutan di depan Balai Kota Jakarta, Jumat, 27 November 2020. Dalam aksinya mereka meminta agar pemerintah dan para pemimpin industri untuk bertanggung jawab dan bersama-sama melakukan tindakan nyata dalam penyelamatan iklim salah satunya dengan meminta agar berhenti mendanai industri bahan bakar fosil yang mematikan. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Kedutaan Belanda Dukung Komitmen Perlindungan Aktivis HAM di Indonesia

"Kami selalu menganggap para aktivis HAM sebagai mata dan telinga pemerintah untuk mengetahui kondisi sebenarnya implementasi HAM," kata Ardi.


Mahfud MD Sebut Upaya Penegakan HAM Tidak Selalu Berjalan Mulus

28 Januari 2022

Menteri koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud Md memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan dengan Ketua DPD RI di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 2 Desember 2021. Pertemuan tersebut membahas data aset Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang dikuasai oleh obligor dan debitur BLBI. TEMPO/M Taufan Rengganis
Mahfud MD Sebut Upaya Penegakan HAM Tidak Selalu Berjalan Mulus

Mahfud MD, menegaskan pemerintah akan terus berupaya meningkatkan kualitas penegakan HAM di Indonesia.


Pakar Sebut Jokowi Hanya Pentingkan Isu Ekonomi di Periode Kedua

14 Januari 2022

Presiden Joko Widodo (depan) turun dari sepeda motor custom Kawasaki W175 bergaya chopper bobber tiba di Pertamina Mandalika International Street Circuit di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Kamis 13 Januari 2022.. Kunjungan kerja tersebut untuk mengecek kesiapan jelang event MotoGP yang akan diselenggarakan di Mandalika, Lombok. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Pakar Sebut Jokowi Hanya Pentingkan Isu Ekonomi di Periode Kedua

Beberapa pakar menilai Presiden Jokowi hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi saja di periode keduanya. Mengesampingkan isu HAM dan korupsi.


Marzuki Darusman: Kekerasan Aparat Myanmar Dilakukan dengan Impunitas

1 Maret 2021

Marzuki Darusman saat seminar tentang kekejaman rezim Korea Utara di seminar Jalan Panjang Penegakkan dan Penghormatan HAM di Korea Utara, di LIPI, Jakarta (29/4). Marzuki adalah pelapor khusus PBB untuk HAM Korut. TEMPO/Maria Rita
Marzuki Darusman: Kekerasan Aparat Myanmar Dilakukan dengan Impunitas

Marzuki Darusman mengatakan posisi Indonesia di lembaga-lembaga politik PBB membuatnya berkewajiban untuk menyelesaikan krisis Myanmar.


Setahun Jokowi - Ma'ruf, KontraS Beberkan 5 Catatan

19 Oktober 2020

Sejumlah buruh melakukan aksi di kawasan Senayan, Jakarta, Jumat, 14 Agustus 2020. Dalam aksi ini para buruh menyuarakan penolakan pengesahan  RUU Omnibus Law Cipta Kerja. TEMPO/Muhammad Hidayat
Setahun Jokowi - Ma'ruf, KontraS Beberkan 5 Catatan

KontraS menilai setahun Jokowi - Ma'ruf, Indonesia mengalami resesi demokrasi. Terlihat dari pemerintahan Jokowi tidak semangat dalam penegakan HAM


Ernest Prakasa Kecewa dengan Penegakan Hukum dan HAM Era Jokowi

20 Juni 2020

Komika sekaligus sutradara Ernest Prakasa menjadi pembicara dalam Kelas Skenario untuk Pemula di Ruang & Tempo, Gedung Tempo, Jakarta, Ahad, 27 Januari 2019. Dalam kelas ini, peserta diberikan materi membuat premis cerita, menciptakan karakter yang kuat, dan menyusun plot menggunakan metode
Ernest Prakasa Kecewa dengan Penegakan Hukum dan HAM Era Jokowi

Ernest Prakasa melihat penegakan hukum dan HAM di era Jokowi masih lemah.