Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gus Muwafiq Menuai Kontroversi, Ini Sosok dan Jejak Ceramahnya

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Pendakwah Ahmad Muwafiq alias Gus Muwafiq melambaikan tangan sebelum memberikan ceramah kebangsaan di gedung KPK, Rabu, 20 November 2019. Diselingi guyonan, Gus Muwafiq berceramah mengenai sejarah Indonesia hingga kekayaan budaya yang ada di Indonesia. Salah satu topik yang dia singgung ialah soal akulturasi budaya Islam dan Indonesia.  TEMPO/Imam Sukamto
Pendakwah Ahmad Muwafiq alias Gus Muwafiq melambaikan tangan sebelum memberikan ceramah kebangsaan di gedung KPK, Rabu, 20 November 2019. Diselingi guyonan, Gus Muwafiq berceramah mengenai sejarah Indonesia hingga kekayaan budaya yang ada di Indonesia. Salah satu topik yang dia singgung ialah soal akulturasi budaya Islam dan Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Ahmad Muwafiq alias Gus Muwafiq belakangan mendapat sorotan lantaran ceramahnya dianggap menghina Nabi Muhammad SAW.

Front Pembela Islam atau FPI melaporkan Gus Muwafiq ke polisi karena ucapannya itu, meski ditolak karena kurang syarat.

Gus Muwafiq sudah minta maaf atas ucapannya lewat sebuah video yang diunggah di media sosial. "Dengan senang hati saya banyak diingatkan oleh kaum muslimin dan warga bangsa Indonesia yang begitu cinta Rasulullah. Saya sangat mencintai Rasulullah, siapa kaum muslimin yang tidak ingin Rasulullah?" ujar dia.

Pangkal polemik ini adalah saat Muwafiq mengisahkan tentang kelahiran Nabi Muhammad SAW dan kehidupannya di masa kecil. Ia menyebut Nabi lahir biasa saja.

Sebab jika terlihat bersinar maka ketahuan oleh bala tentara Abrahah. Muwafiq dalam ceramahnya juga menyebut Nabi saat kecil rembes karena ikut kakeknya. Pernyataan inilah yang kemudian dianggap menghina Nabi Muhammad SAW. Muwafiq sendiri menilai ceritanya itu adalah bentuk improvisasi untuk menjelaskan ke kaum milenial

Muwafiq Lahir di Lamongan pada 2 Maret 1974. Ia sudah aktif menjadi anggota perkumpulan mahasiswa sejak kuliah di UIN Kalijaga, Yogyakarta. Puncaknya, saat ia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Mahasiswa Islam se-Asia Tenggara.

Setelah lulus kuliah, Gus Muwafiq sempat menjadi asisten pribadi Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Rambut gondrong menjadi ciri khas pengasuh pondok pesantren di Sleman, Yogya ini.

Dalam salah satu wawancara dengan media, Muwafiq menceritakan bahwa sudah sejak kecil membiarkan rambutnya gondrong. Dia bilang kalau dipotong rambutnya, dia akan meriang.

Dalam banyak ceramahnya, Muwafiq sering membahas soal agama, sejarah Islam dan politik. Yang membuatnya tak biasa, ia kerap mengambil perbandingan menggunakan serial kartun, seperti Naruto dan Samurai-X.

Muwafiq pernah diundang untuk mengisi ceramah Maulid Nabi di Istana Bogor pada 2018. Di depan Presiden Joko Widodo dan para menteri, ia menjelaskan bagaimana penyebutan istilah dalam Islam bisa berbeda-beda di setiap negara.

Dalam ceramahnya di Komisi Pemberantasan Korupsi, 20 November 2019, Muwafiq bercerita tentang akulturasi Islam dengan budaya Indonesia. Proses itu, kata dia, menghasilkan Islam nusantara.

Kiai Nahdlatul Ulama itu juga bercerita tentang sejarah dunia. Seperti, bagaimana pengaruh budaya Yunani masuk ke Indonesia dengan berdirinya kerajaan-kerajaan. "Mereka (orang Yunani), tahu bangsa Indonesia itu bangsa besar," kata Gus Muwafiq.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

17 hari lalu

Polisi mengevakuasi jenazah korban kecelakaan di Tol Jakarta-CIkampek KM 58, Karawang Timur, Jawa Barat, Senin, 8 April 2024. Kecelakaan yang  melibatkan tiga kendaraan yaitu Bus Primajasa, Grand Max dan Daihatsu Terios tersebut mengakibatkan 12 orang tewas. ANTARA/Awaludin
Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

Tol Cikampek Kilometer atau KM 50-an kembali menjadi lokasi tragedi. Sebuah kecelakaan maut terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek pada arus mudik lalu


Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

24 hari lalu

Duduk dari kiri ke kanan: Sri Sultan Hamengkubuwono X, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati dan Amien Rais pada momentum Deklarasi Ciganjur, kediaman Gus Dur, 10 November 1998. (Repro buku Gerak dan Langkah)
Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

Keputusan 23 tahun lalu ini merupakan sebuah keputusan revolusioner Gus Dur mengingat di Orde Baru, perayaan Imlek di tempat-tempat umum dilarang.


78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

31 hari lalu

Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X menyebar udik-udik bagian dari acara Kondur Gongso di Masjid Agung Gedhe, Yogyakarta, (23/1). Upacara Kondur Gongso merupakan upacara dalam menyambut Maulud Nabi. TEMPO/Subekti
78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.


Pasang Surut Hubungan Indonesia-Cina dalam Rentang 74 Tahun

32 hari lalu

Bendera Cina dan Indonesia. Shutterstock
Pasang Surut Hubungan Indonesia-Cina dalam Rentang 74 Tahun

Prabowo Subianto, memilih Cina sebagai negara pertama yang dikunjunginya, menandai pentingnya hubungan Indonesia-Cina.


Pertama Kali PPP Gagal Masuk Senayan, Ini Profil Partai dengan Tagline Rumah Besar Umat Islam

43 hari lalu

Plt Ketua Umum PPP MUhammad Mardiono saat meluncurkan logo baru yang akan digunakan partainya menyambut Pemilu 2024.  di Jakarta, Kamis (5/1/2023). ANTARA/HO-Humas PPP
Pertama Kali PPP Gagal Masuk Senayan, Ini Profil Partai dengan Tagline Rumah Besar Umat Islam

PPP salah satu partai terlama sejak Orde Baru, selain PDIP dan Golkar. Ini profil dan perolehan suara sejak Pemilu 1999, 2004, 2009, 2014, 2019, 2024


81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

53 hari lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin memotong tumpeng bersama istrinya, Wury Estu Handayani saat mengadakan tasyakuran hari ulang tahunnya di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Jakarta, 11 Maret 2020. Ma'ruf Amin hari ini berulang tahun yang ke-77. TEMPO/Friski Riana
81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.


Peran 4 Tokoh Deklarasi Ciganjur: Megawati, Gus Dur, Amien Rais, dan Sultan HB X

3 Maret 2024

Duduk dari kiri ke kanan: Sri Sultan Hamengkubuwono X, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati dan Amien Rais pada momentum Deklarasi Ciganjur, kediaman Gus Dur, 10 November 1998. (Repro buku Gerak dan Langkah)
Peran 4 Tokoh Deklarasi Ciganjur: Megawati, Gus Dur, Amien Rais, dan Sultan HB X

Simak peran empat tokoh Deklarasi Ciganjur Megawati, Gus Dur, Amien Rais, Sultan HB X untuk mengakhiri pemerintahan Orde Baru. Berikut 8 pemikirannya.


Prabowo Berterima Kasih Atas Peran Relawan dan Muslimat NU di Pilpres, Cerita Kedekatan dengan Gus Dur

3 Maret 2024

Khofifah di acara Silaturahmi Kebangsaan Bersama Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Sabtu 2 Maret 2024.  Dok. Tim Media Prabowo
Prabowo Berterima Kasih Atas Peran Relawan dan Muslimat NU di Pilpres, Cerita Kedekatan dengan Gus Dur

Prabowo Subianto mengungkapkan terima kasih kepada 1.600 Muslimat NU Jawa Timur dan para relawan yang telah membantunya dalam Pilpres 2024.


6 Presiden Indonesia yang Pernah Diselidiki DPR Melalui Hak Angket

26 Februari 2024

Anggota tim Inisiator Hak Angket Bank Century Maruarat Sirait, Chandra Tirtawijaya, Lili Wahid dan  Bambang Soesatyo bertemu dengan Gus Dur di kantor PBNU Jakarta, (28/11). Kedatangan mereka untuk meminta dukungan Gus Dur. ANTARA/Prasetyo Utomo
6 Presiden Indonesia yang Pernah Diselidiki DPR Melalui Hak Angket

Hak angket DPR tercatat pernah digunakan kepada hampir semua presiden Indonesia.


Langkah Megawati Anak Sukarno Jadi Wakil Presiden, Samakah Caranya dengan Gibran Anak Jokowi?

19 Februari 2024

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan sambutan dalam acara pelantikan dan penyerahan kartu tanda anggota (KTA) PDI Perjuangan, di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Selasa, 2 April 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis
Langkah Megawati Anak Sukarno Jadi Wakil Presiden, Samakah Caranya dengan Gibran Anak Jokowi?

Anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka berpeluang menjadi anak presiden yang jadi wakil presiden. Megawati, anak Sukarno pernah menjalaninya.