TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berbicara soal perbedaan persatuan dan kebhinekaan dalam rapat koordinasi Nasional PKS. Menurut Anies, persatuan bukanlah suatu hal yang diberikan seperti kebhinekaan, melainkan harus diusahakan.
"Persatuan itu sesuatu yang diikhtiarkan, lain dengan kebhinekaan. Bhinneka itu fakta, tapi bersatu atau tidak itu adalah ikhtiar, hasil usaha," kata Anies dalam sambutannya di acara Rakornas PKS di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis, 14 November 2019.
Baca Juga:
Anies berbicara ihwal cara dirinya membangun persatuan di Jakarta melalui transportasi umum yang baik. Menurut dia, sistem transportasi yang mengedepankan kesetaraan dan keadilan adalah upaya untuk menciptakan persatuan.
Dia juga mengatakan bahwa alat transportasi tidak hanya dipandang sebagai alat pemindah badan. Di tempat umum termasuk transportasi masal, Anies mencontohkan, kedudukan tidak dipandang sebagai sesuatu yang menentukan tempat duduk. "Alat transportasi dipandang sebagai alat untuk merajut persatuan," kata Anies.
Ihwal memperjuangkan persatuan itu, Anies lantas menyebut peran PKS yang dinilainya cukup penting dalam menjaga persatuan. Dia menyinggung momen pelukan Presiden PKS Sohibul Iman dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.
Meski nampaknya simbolik, kata Anies, pelukan para pucuk pimpinan itu bisa membawa rasa kebersamaan hingga kader dan pendukung mereka di akar rumput. "Bila di puncak terjalin hubungan insya Allah sampai ke bawahnya perasaan kebersamaan bisa terjaga, ini yang dibutuhkan," kata mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.