TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto membuka Gebyar Karya Pertiwi dan Military Attache Spouse Culture 2019 di Balai Sudirman, Jakarta. Konsep acara ini berupa bazar yang menampilkan produk-produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
"Saya hargai prakarsa Gebyar Karya Pertiwi dan Military Attache Spouse Culture dalam satu tempat. Kita tidak hanya bisa melihat kekayaan budaya Indonesia, tapi juga bisa melihat kekayaan budaya negara-negara sahabat," kata Hadi saat membuka acara pada Rabu, 13 November 2019.
Hadi berharap acara ini bisa membantu perekonomian keluarga TNI dan masyarakat umum serta mempererat semangat kebhinnekaan.
Ketua Panitia Brigadir Jenderal Prantara Santosa mengatakan tema acara ini adalah Peningkatan Usaha Mandiri untuk Menunjang Ekonomi Kreatif dan Menambah Pendapatan Keluarga. Adapun sub tema acara ini Kreasi Kerajinan Sarung Tanah Air.
Prantara menuturkan ada 198 stan produk UMKM dalam yang beradal dari perwakilan Dharma Pertiwi seluruh Indonesia, masyarakat umum, dan 20 atase pertahanan negara sahabat.
Atase pertahanan negara sahabat yang memamerkan produk lokalnya antara lain Cina, Meksiko, Pakistan, Polandia, Korea Selatan, Thailand, Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, Papua Nugini, Rusia, Filipina, Vietnam, Australia, Brazil, Kanada, Jepang, Selandia Baru, Spanyol, dan Inggris.
Selain bazar, kata Prantara, ada pula pertunjukan seni budaya dari daerah-daerah di Indonesia dan negara sahabat.