INFO JABAR — Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, meminta 2.700 wisudawati Sekoper Cinta (Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-cita) untuk menerapkan empat nilai, yakni physical quotient (PQ), intelligence quotient (IQ), emotional quotient (EQ), dan spiritual quotient (SQ), dalam keluarganya.
Menurut Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, penerapan empat nilai tersebut bisa mencetak sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berdaya. "Empat nilai itu menjadi syarat dalam 26 tahun ke depan kalau Indonesia ingin menjadi salah satu negara hebat di dunia,” katanya saat menghadiri Wisuda Sekoper Cinta Tahun Pertama di Gymnasium UPI, Kota Bandung, Selasa, 22 Oktober 2019.
Emil mengatakan wisudawati Sekoper Cinta adalah perempuan juara yang siap menjadi solusi bagi dirinya sendiri, keluarga, dan lingkungan. "Mereka pulang wisuda akan jadi aktivis akan mencari tiga orang persatu wisudawati. Nanti, makin lama makin banyak. Insyaallah semua perempuan di Jabar akan mengakses Sekoper Cinta,” katanya.
“Kita bikin wisuda supaya ada kebanggaan, selesai kursus dirayakan dengan cara yang menghormati mereka," ujar Emil menambahkan.
Ketua Umum Sekoper Cinta yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jabar, Atalia Ridwan Kamil, mengatakan Sekoper Cinta menjadi wadah bagi perempuan Jabar untuk melakukan interaksi, komunikasi, bertukar pengetahuan, dan pengalaman. Program tersebut, kata Atalia, menjadi ruang bagi perempuan untuk mengenali kebutuhan dan kepentingan dalam meningkatkan kualitas hidup. Sejak diluncurkan, Sekoper Cinta memiliki 2.700 lulusan yang berasal dari 100 desa di 27 kabupaten dan kota di Jabar.
Menurut Atalia, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jabar yang menjadi leading sector Sekoper Cinta memiliki 19 Master of Trainer (MoT) serta 270 trainer. "Setelah ini akan ada program lanjutan yang lebih pada kesiapan perempuan tersebut lebih mandiri secara finansial. Jadi, mereka akan belajar langsung terkait keterampilan yang diinginkan," kata Atalia.
Atalia mengatakan Sekoper Cinta mendapat perhatian dari Kementrian PPPA. Sebab, Sekoper Cinta dianggap dapat diimplementasikan di tingkat nasional dan menjadi percontohan bagi daerah lain. “Karena ini adalah satu-satunya program yang dilakukan untuk level provinsi. Beberapa dasawarsa belakangan ini banyak sekali program sekolah perempuan, tapi biasanya dilakukan untuk level yang sangat terbatas,” ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Atalia mendapat penghargaan sebagai Gender Champion Provinsi Jawa Barat Tahun 2019 kategori Pembaharuan Pemberdayaan Perempuan karena telah menjadi inisiator, pendorong, penggerak semangat literasi bagi para perempuan di Jawa Barat. (*)