TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan tidak membentuk tim penyaringan profil calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi atau Capim KPK. "Ya, ora (tidak) toh ya. Kan tim seleksi (Panitia Seleksi Capim KPK) memiliki independensi yang sangat tinggi," kata Moeldoko di Gedung Bina Graha, Jakarta, Senin, 2 September 2019.
Moeldoko mengatakan, Pansel Capim KPK memiliki sebagian otoritas Presiden Joko Widodo dalam menyeleksi para capim. Sehingga, ia meminta masyarakat untuk mempercayakan hasil seleksi yang dilakukan Pansel. "Toh tim seleksi juga terdiri dari berbagai komponen berbagai profesi. Jadi, sudah lah, percayakan kepada tim. Kalau diributkan terus gimana?" katanya.
Menurut Moeldoko, integritas para anggota Pansel Capim KPK sudah tak perlu diragukan. Sebab, tim tersebut terdiri dari berbagai komponen profesi yang tidak terkait pemerintah. "Ada Pak Hendardi, Bu Yeti, ada Pak Indriyanto. Yang relatif kan jauh dari pemerintah. Bukan orang pemerintah," ujar Moeldoko.
Kinerja Pansel Capim KPK hingga para peserta seleksi memang menjadi sorotan. Sejumlah lembaga swadaya masyarakat antikorupsi dan tokoh masyarakat menyoroti sejumlah calon pimpinan yang dinilai mempunyai rekam jejak buruk namun lolos hingga tahap wawancara dan uji publik.
Koalisi Masyarakat Sipil Darurat KPK pun meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyaring ulang 10 calon pimpinan pilihan Pansel. Koalisi menilai ada indikasi kuat pelemahan KPK dalam proses seleksi kali ini.