Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rektor Asing, Deputi KSP: Pemimpin PTN Berkualitas Internasional

Reporter

Editor

Purwanto

image-gnews
Ilustrasi pendidikan anak (pixabay.com)
Ilustrasi pendidikan anak (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta- Deputi II Kantor Staf Presiden Yanuar Nugroho mengatakan tujuan mendatangkan rektor asing ke perguruan tinggi negeri bukan sekedar untuk meningkatkan peringkat terbaik universitas dunia.

"Yang dimaksud adalah Bapak Presiden menginginkan perguruan tinggi kita dipimpin oleh rektor dengan kualifikasi internasional," kata Yanuar di Kemenpan RB, Jakarta, Kamis, 8 Agustus 2019.

Yanuar mengatakan, rektor dengan kualifikasi internasional bisa merupakan orang asing atau WNI agar seluruh kualitas perguruan tinggi bisa terangkat. Bahkan tak hanya rektor, pengajar atau dosen pun harus berkualifikasi internasional.

"Karena itu, hati-hati agar tidak terjebak wacana rektornya bule atau asing tidak asing. Bukan. Rektornya adalah rektor dengan kualifikasi internasional, juga para pengajarnya," kata dia.

Menurut Yanuar, rektor dan pengajar berkualifikasi internasional yang memiliki iklim dan budaya mengajar yang sama, bisa membangun sebuah ekosistem di perguruan tinggi negeri. Jika kualitas perguruan tinggi membaik, tentunya peningkatan peringkat terbaik universitas dunia juga akan mengikuti.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selama ini, kata Yanuar, kritikan mengenai wacana rektor asing muncul karena sebagian pihak yang memahami kriterianya harus asing dan akan mendapat perlakukan istimewa. Padahal, yang ditekankan adalah kualifikasinya internasional. Sebab, sudah saatnya perguruan tinggi negeri di Indonesia masuk ke tahap internasional terlepas dari siapa yang memimpin.

"Mau kulitnya putih atau kuning sawo matang sawo busuk terserah. Pokoknya kualifikasi internasional, dan itu harus diatur nanti. Misalnya, rektor punya track record akademik yang bagus, dia publish, dia menjadi reviewer," katanya.

FRISKI RIANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bukan Rektor Asing, Menristek Pilih Kolaborasi Penelitian

20 November 2019

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro dan Deputi Penguatan Riset dan Pengembangan Muhammad Dimyati menjelaskan klasterisasi perguruan tinggi di Gedung BPPT II, Jakarta Pusat, Selasa, 19 November 2019. TEMPO/Khory
Bukan Rektor Asing, Menristek Pilih Kolaborasi Penelitian

Rencana mendatangkan rektor asing itu berawal dari Menristekdikti periode sebelumnya, Mohamad Nasir.


Inilah Rektor Asing Pertama: Jang Youn Cho dari Korsel

27 Agustus 2019

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir (tengah) berfoto dengan Rektor asing asal Korea Selatan, Jang Youn Cho (kanan) di sela-sela Pembukaan Kegiatan Ilmiah dan Rakornas Inovasi 2019 (Antara Foto/Fikri Yusuf/2019)
Inilah Rektor Asing Pertama: Jang Youn Cho dari Korsel

Jang Youn Cho menjadi rektor asing pertama yang masuk Indonesia dan akan memimpin Universitas Siber Asia.


Menristekdikti Sebut Jokowi Sudah Setuju Datangkan Rektor Asing

20 Agustus 2019

Menristekdikti Mohamad Nasir menjadi pembina upacara pada upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Universitas Indonesia (UI), Depok, Kamis, 2 Mei 2019. Taman siswa merupakan sekolah pertama yang didirikan di Indonesia pada 3 Juli 1922.  ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Menristekdikti Sebut Jokowi Sudah Setuju Datangkan Rektor Asing

Menristekdikti mengatakan Jokowi sudah setuju mendatangkan rektor asing.


14 PP Hambat Perekrutan Rektor Asing, ITB Nomor 1 Klasterisasi

17 Agustus 2019

Kampus ITB/TEMPO/ Budi Yanto
14 PP Hambat Perekrutan Rektor Asing, ITB Nomor 1 Klasterisasi

Ada sebanyak 14 peraturan pemerintah (PP) yang dapat menghambat rencana perekrutan rektor asing.


Rektor Asing, Moeldoko: Diawali di Perguruan Tinggi Swasta

14 Agustus 2019

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko. TEMPO/Subekti
Rektor Asing, Moeldoko: Diawali di Perguruan Tinggi Swasta

Rencana mendatangkan rektor asing di Indonesia akan diberlakukan pertama kali untuk perguruan tinggi swasta.


Istana Sebut Rencana Mendatangkan Rektor Asing Efektif pada 2020

8 Agustus 2019

Deputi II Kantor Staf Presiden Yanuar Nugroho di Kemenpan RB, Jakarta, 8 Agustus 2019. Tempo/Friski Riana
Istana Sebut Rencana Mendatangkan Rektor Asing Efektif pada 2020

WNI maupun rektor asing yang memenuhi kualifikasi bisa melamar menjadi rektor di perguruan tinggi negeri.


Rektor UGM: Rektor Asing Tidak Jaminan Peringkat PTN Akan Naik

8 Agustus 2019

Panut Mulyono terpilih sebagai Rektor UGM, Senin, 17 April 2017. (facebook.com)
Rektor UGM: Rektor Asing Tidak Jaminan Peringkat PTN Akan Naik

Rektor UGM menilai keberadaan rektor asing tidak menjamin sebuah PTN dapat langsung berada di peringkat terbaik universitas dunia.


Rencana Rektor Impor, UGM: Perbaiki Dulu Internal PTN

7 Agustus 2019

Rektor Universitas Gadjah Mada Panut Mulyono menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla,  Jakarta, Kamis, 12 April 2018. VINDRY FLORENTIN
Rencana Rektor Impor, UGM: Perbaiki Dulu Internal PTN

Jumlah dosen yang menjabat di struktural itu banyak, sehingga waktu untuk mengerjakan penelitian itu kurang.


Bandingkan Penghasilan Rektor ITB dengan Impor, Ini Reaksi MWA

7 Agustus 2019

Kampus ITB/TEMPO/ Budi Yanto
Bandingkan Penghasilan Rektor ITB dengan Impor, Ini Reaksi MWA

Saat ini pendapatan Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Rp 50 juta per bulan.


ITB Gelar Pemilihan Rektor, Tolak Rektor Impor?

7 Agustus 2019

Kampus ITB. Kredit: ITB
ITB Gelar Pemilihan Rektor, Tolak Rektor Impor?

Di tengah wacana pemerintah mendatangkan rektor impor, Majelis Wali Amanat ITB bergeming.