TEMPO.CO, Jakarta - Memberi pembekalan terhadap 781 calon praja TNI - Polri, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan masih ada potensi konflik di Indonesia. "Saya berpendapat bahwa potensi pecah itu bisa terjadi, bukan kita pesimis tapi antisipasi," kata Tito dalam pembekalan, Jumat, 12 Juli 2019.
Potensi konflik cukup besar jika mengingat posisi Indonesia sebagai negara kesatuan. Faktor internal dan eksternal menurut dia, sama-sama bisa menjadi pendorong terjadinya konflik.
Baca juga: TGPF Ungkap Hasil Investigasi Kasus Novel Baswedan Pekan Depan
Menurut Tito, dari faktor internal, konflik dapat terjadi karena masyarakat kelas menengah belum mampu mendominasi segala sektor. Padahal, masyarakat kelas menengah memiliki peran dominan dalam kekuatan suatu negara. Contohnya untuk ketahanan ekonomi.
Ia mencontohkan Singapura yang memiliki masyarakat kelas menengah lebih dominan. "Kita harus jujur, kita belum mampu membuat demografi bangsa kita didominasi kelas menengah."
Baca juga:Kapolri Tito Sayangkan Gundala Kalah Pamor dari Superman
Tito Karnavian meminta agar masyarakat dapat lebih dewasa dalam berpolitik dan berdemokrasi. Jika faktor internal tercukupi, ia yakin otomatis potensi perpecahan konflik akan mengecil. "Dewasa dalam berdemokrasi, potensi konflik jadi lebih rendah karena kecukupan."
Para Calon Perwira RemajaTNI dan Polri, yang hadir di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur itu akan diangkat menjadi perwira pada 16 Juli 2019.