TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengunjungi Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat kemarin, Senin, 1 Juli 2019. Wakil Sekretaris Jenderal PKB Jazilul Fawaid mengatakan pertemuan itu untuk silaturahmi.
"Silaturahim lebaran sambil ngobrol ringan saja," kata Jazilul ketika dihubungi, Selasa, 2 Juli 2019. Jazilul mengatakan semua pihak kini memang tengah menjalin kebersamaan pascapemilihan presiden 2019. Namun dia menampik ada pembicaraan mengenai kemungkinan Demokrat bergabung dengan koalisi pemerintah atau kerja sama kedua partai membentuk paket pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat.
Baca juga: Kubu Prabowo Gabung ke Jokowi, Cak Imin Ogah Kursi PKB Dikurangi
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Renanda Bachtiar mengatakan SBY belum bersedia bicara politik sebelum lewat 40 hari meninggalnya sang istri, Kristiani Herrawati alias Ani Yudhoyono. Senada dengan Jazilul, dia berujar pertemuan itu pun silaturahmi belaka.
Menurut Renanda, Muhaimin dan SBY memiliki hubungan dekat sejak dulu. Muhaimin pernah menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi di periode kedua pemerintahan SBY sebagai presiden. "Enggak mungkin Cak Imin berani menanyakan itu ke Pak SBY," kata Renanda.
Cak Imin, kata dia, sangat hormat dan segan terhadap SBY yang sudah dianggap sebagai guru dan orang tua.
Baca juga: Kubu Prabowo Gabung ke Jokowi, Cak Imin ...
Menurut Renanda, SBY tak mungkin menceritakan kepada Cak Imin soal rencana sikap politik Demokrat ke depan. Sebab kata dia, sampai saat ini belum ada lagi komunikasi dengan pihak Presiden terpilih Joko Widodo.
Sikap politik Demokrat setelah pilpres akan dibicarakan di forum majelis tinggi partai. "Keputusan politik tentang sikap Partai Demokrat akan ke mana diputuskan oleh rapat Majelis Tinggi Partai, bukan oleh Ketum Partai Demokrat."