TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin berseloroh tak berminat menjadi menteri di kabinet baru Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendatang.
Baca: Kubu Prabowo Gabung ke Jokowi, Cak Imin Ogah Kursi PKB Dikurangi
"Saya sukanya jadi ketua MPR," kata Cak Imin sambil tertawa saat ditemui di kantor KPU, Jakarta pada Ahad, 30 Juni 2019. Saat ini, Muhaimin menjabat wakil ketua MPR.
Setelah kursi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI tidak bisa diganggu-gugat menjadi milik PDIP selaku partai pemenang pemilu 2019, kursi ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI memang menjadi rebutan.
Muhaimin Iskandar acap secara terbuka mengungkapkan keinginannya menduduki posisi Ketua MPR. "Kalau Mbak Puan (Maharani) Ketua DPR, Insyaallah saya Ketua MPR," kata pria yang akrab disapa Cak Imin itu pada Sabtu, 18 Mei 2019.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan partainya lebih berhak duduk di kursi ketua MPR karena Golkar adalah pemilik kursi legislatif kedua terbanyak di DPR RI.
"Kalau di DPR RI sudah jelas berdasar perolehan kursi. Jadi Golkar di situ dapat wakil ketua. Tapi dalam konvensi koalisi mendukung Pak Presiden akan mendukung paket dalam MPR. Untuk itu usulannya karena Golkar pemenang kedua Golkar sebagai Ketua MPR," kata Airlangga, beberapa waktu lalu.
Selain dua partai tersebut, Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Johnny G. Plate menyebut bahwa partainya juga telah menyiapkan calon Ketua MPR RI. "Saat ini kami juga menyiapkan untuk calon Ketua MPR," kata Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin.
Baca: Jokowi Menang Pilpres, Cak Imin Ingin Undang Syukuran
Pengisian kursi pimpinan MPR kali ini dinilai akan lebih dinamis karena Undang-Undang MD3 mengatur penentuannya lewat sistem paket yang akan dipilih oleh anggota MPR.