TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Jimly Asshiddiqie mengenang (alm) Taufik Kiemas sebagai sosok pelintas batas ideologi. "Keluarganya dari lingkungan Masyumi tapi dia berhasil masuk ke jantungnya kaum nasionalis," ungkap dia, di Jakarta, Sabtu, 8/6.
Baca juga: Mengenang Taufiq Kiemas dan Kiprahnya di Politik Indonesia
Jimly dijadwalkan akan berbicara dalam acara peringatan meninggalnya Taufik Kiemas ke-6 yang digelar Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), hari ini. Semasa hidupnya Taufik adlaah suami Megawati Soekarnoputeri dan pernah menjabat sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
Jimly yang juga Ketua Dewan Penasihat Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) itu menjelaskan generasi mas akini bisa belajar dari sosok Taufik Kiemas. Sebab, generasi sekarang kembali terframentasi dalam batas ideologi.
"Pengelompokan politik di masa lalu harusnya sudah selesai oleh generasi kedua dan itu tercermin dan tersimbolisasikan dengan tokoh Taufik Kiemas," ucap dia.
Ia berharap pada era digital bisa muncul banyak tokoh seperti Taufik Kiemas. Menurut dia, teknologi media sosial harusnya mengingatkan tentang indonesia sesungguhnya. "Jangan hanya mengukung diri dalam. grup WA masing-masing yang mempunyai persepsi sendiri soal kebenaran."
Jimly menyampaikan Indonesia butuh sosok yang memiliki prinsip inklusivitas. Sosok yang rajin berkeliling ke seluruh kelompok serta melintasi batas ideologi. "Bukan mengukung diri dalam kebenaran (yang) ekslusif."
IRSYAN HASYIM