Sukoharjo - Rofik Asharuddin, terduga pelaku serangan Bom Kartasura, dikenal sebagai pribadi yang tertutup terhadap warga tempat tinggalnya di Dusun Kranggan Kulon. Dia juga tak pernah terlibat dalam kegiatan bersama dengan para tetangga.
BACA: Terduga Pelaku Bom Kartasura Seorang Pengangguran
Salah satu warga dusun, Endang mengatakan, Rofik menjadi pribadi yang pendiam. Akan tetapi, beberapa tetangga sempat melihat Rofik bergaul dan berinteraksi dengan baik justru dengan warga atau orang di luar Kranggan Kulon.
"Dia (Rofik) sering main ke sekitaran Pasar Gede Solo," kata Endang, 4 Juni 2019.
BACA: Terduga Pelaku Bom Kartasura Dipindah ke RS Bhayangkara
Menurut dia, Rofik dulunya dikenal sebagai orang yang berelasi secara normal kepada tetangga dan warga sekitar rumahnya. Kepribadiannya mulai berubah sejak menempuh pendidikan di salah satu sekolah madrasah.
"Sejak lulus sekolah jadi pendiam," kata Endang.
BACA: Kapolda Rycko Bom Kartasura Serangan pada Polisi
Rofik diduga melakukan serangan bom yang dilekatkan pada tubuhnya ke Pos Polisi di Simpang Tiga Tugu Kartasura, pukul 22.30 WIB, 3 Juni 2019. Dari serangan itu, tujuh polisi yang bertugas berhasil selamat. Rofik sendiri ditemukan kritis dengan luka ledakan parah. Polisi kemudian membawanya untuk perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara.
Kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap jaringan kelompok teror yang merekrut Rofik.