SUKOHARJO - Rofik Asharudin, terduga pelaku Bom Kartasura, dikenal warga sekitar tempat tinggalnya sebagai pribadi yang sangat tertututup. Dia juga dikenal sebagai seorang pengangguran.
Kepala Dusun Kranggan Kulon, Sudalmanto mengatakan, Rofik adalah lulusan sebuah Madrasah Aliyah sekitar dua tahun lalu. "Setelah lulus dia hanya di rumah," kata Sudalmanto kepada TEMPO, 4 Juni 2019.
BACA: Pria Diduga Pelaku Ledakan di Sukoharjo Masih Hidup
Sebelumnya, menurut Sudalmanto, Rofik juga pernah bekerja sebagai penjual gorengan, tapi akhirnya berhenti. Sudalmanto tidak mengetahui alasannya hingga Rofik menghentikan usahanya itu. "Kadang-kadang dia keluar penulup (berburu) burung," ujar dia.
Rofik juga disebut tidak pernah berinteraksi dengan para tetangganya. Bahkan, Rofik tidak pernah ikut salat berjamaah dengan warga di musola yang ada di dusun tersebut.
BACA: Anggota Polri di Pos Polisi Kartasura Selamat dari Ledakan
Sudalmanto mengaku sangat terkejut saat mendengar kabar bahwa Rofik diduga kuat merupakan pelaku bom Kartasura. Warga Dusun Kranggan Kulon juga mengetahuinya dari kabar di media sosial. "Kami sama sekali tidak menyangka," katanya.