TEMPO.CO, Sukoharjo - Rofik Asharudin, umur 22 tahun, terduga pelaku serangan bom bunuh diri atau Bom Kartasura dipindahkan ke Rumah Sakit Profesor Awaludin Djamin atau RS Bhayangkara, Semarang, Jawa Tengah. Sebelumnya, Rofik dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah dan RS Umum Daerah Moewardi, Surakarta dalam kondisi kritis dan bersimbah darah.
Rofik diduga membawa bom bunuh diri di badannya saat menyerang ke Pos Polisi di Simpang Tiga Tugu Kartasura, pukul 22.30 WIB, 3 Juni 2019. Usai ledakan, tujuh polisi yang bertugas di lokasi tersebut menemukan Rofik sudah tergeletak dengan luka parah di sekujur tubuh.
Baca: Polisi Ungkap Identitas Pelaku Ledakan Pospol Kartasura
Hingga saat ini, belum ada konfirmasi dari kepolisian tentang alasan pemindahan Rofik dari Surakarta ke Semarang. Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Inspektur Jenderal, Rycko Amelza Daniel hanya mengatakan, kondisi terduga pelaku masih kritis.
"Dia berada di rumah sakit yang dijaga anggota polisi dari Polda Jawa Tengah dan Polres Kartasura," kata Rycko kepada Antara, 3 Juni 2019.
BACA: Anggota Polri di Pos Polisi Kartasura Selamat dari Ledakan
Berdasarkan pantauan di RS Bhayangkara, sebuah mobil ambulans dengan pengamanan ketat anggota polisi dari Detasemen Khusus Antiteror 88 tiba sekitar pukul 05.30 WIB. Mereka langsung membawa Rofik yang dibalut perban di beberapa bagian tubuhnya menuju ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Di sisi luar IGD, beberapa polisi dengan senjata lengkap menjaga sejumlah akses masuk ke ruangan tersebut. Di sekitar rumah sakit juga terlihat beberapa anggota polisi tanpa pakaian dinas tengah memantau perkembangan situasi.