TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) berharap kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden dapat menyampaikan seluruh visi misi mereka di debat capres kelima pada 13 April mendatang. Hal ini diungkapkan Ketua KPU Arief Budiman di acara penandatangan pakta integritas bagi moderator dan panelis debat kelima di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Rabu, 10 April 2019.
Baca: KPU: Perhitungan Suara di Luar Negeri Tetap Dilaksanakan 17 April
"Kami berupaya semaksimal mungkin debat ini betul-betul menjadi salah satu metode kampanye yang mampu menjadi media untuk penyampaian visi misi program kandidat, kepada para pemilih di seluruh Indonesia," kata Arief.
KPU telah menunjuk 10 panelis untuk menyusun pertanyaan untuk debat terakhir ini. Adapun tema yang diangkat adalah ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan dan investasi, serta perdagangan industri.
Arief mengatakan panelis telah menggelar focus group discussion (FGD) awal pada Selasa kemarin untuk menyusun pertanyaan. Arief menegaskan tak akan ada pertanyaan yaang bocor ke pasangan calon maupun timnya.
Ia mengatakan KPU telah membangun standard operating procedure (SOP) yang menjamin tak ada kebocoran. "Kami hanya mau menerima pertanyaan-pertanyaan yang sudah disusun panelis itu menjelang dilaksanakan debat," kata Arief.
Arief menargetkan pertanyaan akan selesai dan diberikan kepada KPU pada sore hari pada 17 April 2019. KPU akan menerima pertanyaan itu dalam bentuk amplop tertutup.
Menurut Arief, debat kali ini akan menjadi spesial karena menjadi debat pamungkas. Selain itu, waktu debat juga bersamaan dengan hari terakhir kampanye terbuka bagi kedua pasangan calon.
Secara pengamanan, Arief menyebut telah berkoordinasi khsusus dengan Mabes Polri, Polda Metro Jaya, TNI, serta Pasukan Pengamanan Presiden. Pasalnya, tanggal pelaksanaan debat akan bersamaan dengan kampanye akbar pasangan nomor urut 01 Joko Widodo - Ma'ruf Amin, yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung dan berdekatan dengan lokasi debat di Hotel Sultan, Jakarta Pusat.
Baca: KPU Bantah Kabar Viral Hasil Penghitungan Suara di Luar Negeri
"Kami sangat berharap betul-betul terurai yang jadi klimaks yang dibutuhkan Indonesia apa apalagi ini tema ekonomi yang menyangkut hajat orang banyak," kata Arief.