INFO JABAR - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Barat melibatkan Tim Sapu Bersih (Saber) Hoaks Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat untuk mengawasi peredaran berita bohong, khususnya pada masa tenang menjelang pencoblosan Pilpres dan Pileg pada 17 April 2019.
"Kita memastikan bersama Bawaslu tidak ada hal-hal yang melenceng dari aturan. Saya titipkan, pada hari tenang, jangan sampai ada yang mencederai dengan fisik maupun digital. Bagaimana mengawasinya, di antaranya kami libatkan Tim Saber Hoaks," kata Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil setelah beraudiensi dengan Bawaslu Jawa Barat di Gedung Sate, Bandung, Senin, 8 April 2019.
Menurut Emil, sapaan akrab Gubernur Ridwan, pada masa tenang, tidak jaminan untuk tidak tersebar berita bohong di media sosial. "Tim ini (Saber Hoaks) sudah menangani ratusan konten berita bohong, dan 70 persennya adalah tentang politik. Kami ingin masa tenang menjadi renungan masyarakat untuk menentukan pilihannya tanpa dirasuki berita bohong," tuturnya.
Ridwan berharap, menjelang dan sampai dengan setelah pemilu, semuanya berjalan lancar."Jangan sampai ada politik uang, politisasi masjid juga jangan sampai terjadi,” ujarnya.
Ketua Bawaslu Jawa Barat Abdullah Dahlan menuturkan tim Saber Hoaks sangat mendukung kinerja lembaganya dalam hal pencegahan kecurangan. "Saber Hoax Pemprov Jabar akan sangat mendukung kerja kami dalam pencegahan tadi," ucapnya.
Ia berharap Jawa Barat menjadi barometer kesuksesan dalam pelaksanaan pemilu 2019. Jawa Barat merupakan daerah dengan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) terbanyak se-Indonesia, yaitu 33,3 juta orang.
Bawaslu Jawa Barat memiliki 151.782 personel yang tersebar sampai tingkat kelurahan dan pengawas tempat pemungutan suara (TPS). Di Jawa Barat, ada 138 ribu TPS. "Seluruh TPS akan ada pengawasnya untuk memastikan pengawasan di tingkat TPS terkawal dan akan bersinergi dengan saksi dari parpol," katanya. (*)