TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengaku iba dengan Mayor Jenderal Purnawirawan Kivlan Zen yang baru-baru ini menuduhnya sebagai dalang kerusuhan Mei 1998. "Saya sebenarnya kasihan pada saudara Kivlan yang selalu melakukan pernyataan ngawur menurut saya," kata Wiranto di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa, 26 Februari 2019.
Baca juga: Kivlan ke FPI: Sebelum PKI Bangkit, Kita Pukul Dulu, Perang!
Wiranto mengatakan, tuduhan Kivlan kepada dirinya tak berdasarkan fakta dan melihat kenyataan yang beredar di masyarakat. Menurut Wiranto, sebelum menuduh, Kivlan seharusnya mempelajari laporan tim gabungan pencari fakta (TGPF) peristiwa kerusuhan Mei 1998.
"Dari sana sudah jelas 1998 itu sumber kerusuhan mengarah pada institusi mana, sudah mengarah kepada figur mana. Ada di sana. Karena itu pelajari dulu TGPF di sana. Siapa sebenarnya ditengarai ya. Katakan lah diprediksi TGPF sebagai bagian dari munculnya kerusuhan itu," kata dia.
Tuduhan sebagai dalang kerusuhan 1998, kata Wiranto, bukan hal yang baru. Mantan Panglima ABRI itu menyebutkan bahwa tudingan muncul beberapa kali, yaitu saat ia masuk Pilpres 2004 dan pemilihan wakil presiden 2009. "Itu semuanya selalu diwarnai tuduhan kepada saya. Sekarang saya buka-bukaan saja," katanya.
Baca juga: Kivlan Zen Serius Gagas Simposium Tragedi 65 Tandingan
Kivlan sebelumnya menuduh Wiranto sebagai dalang kerusuhan 1998 dalam acara 'Para Tokoh Bicara 98' di Gedung Ad Premier, Jakarta Selatan, pada Senin, 25 Februari 2019. Selain menuding dalang kerusuhan, Kivlan juga menyebut Wiranto memainkan peranan ganda dan isu propagandis saat masih menjabat sebagai Panglima ABRI.
Lihat foto: Kilas Balik Karier Wiranto di Dunia Militer