Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polisi Tetapkan Ali Kalora Cs Tersangka Mutilasi dan Penembakan

Reporter

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Personil Brimob berjaga-jaga di pos pantau wilayah Dusun Gantinadi, Desa Tangkura, Poso, Sulteng, 14 Maret 2015. Selain melakukan patroli lewat darat, polisi juga berpatroli lewat udara dengan helikopter, untuk membantu pengejaran kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso di pegunungan Poso. ANTARA/Zainuddin MN
Personil Brimob berjaga-jaga di pos pantau wilayah Dusun Gantinadi, Desa Tangkura, Poso, Sulteng, 14 Maret 2015. Selain melakukan patroli lewat darat, polisi juga berpatroli lewat udara dengan helikopter, untuk membantu pengejaran kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso di pegunungan Poso. ANTARA/Zainuddin MN
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menetapkan 10 orang termasuk pimpinan Mujahidin Indonesia Timur Ali Kalora sebagai tersangka kasus mutilasi dan penembakan aparat di Dusun Salubose, Desa Salubanga, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah.

Baca juga: 5 Fakta Kelompok Mujahidin Indonesia Timur yang Tembak 2 Polisi

"Satuan Tugas (Satgas) Tinombala menyimpulkan pelaku adalah Ali Kalora cs. Dari pendalaman satgas jumlah mereka tidak banyak dan tergolong kecil, yakni 10 orang," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo melalui pesan teks, pada Rabu, 2 Januari 2018.

Dedi menyatakan, kesimpulan dan penetapan tersangka itu berdasarkan keterangan saksi kunci yakni warga daerah sekitar yang melihat peristiwa secara langsung. Polisi menunjukkan satu per-satu wajah kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang sudah menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO).

"Saksi kunci sudah membenarkan 100 persen," kata Dedi.

Selain itu, polisi menduga jumlah persenjataan kelompok MIT minim. Dari operasi di lapangan, Ali Kalora cs hanya memiliki tiga laras panjang, yakni dua merupakan orisinil dan satu merupakan senjata rakitan.

"Kemudian ada satu laras pendek rakitan sisanya senjata tajam. Jadi anggota kita sudah cukup melakukan pengejaran," ucap Dedi.

Dengan amunisi itu, polisi meyakini Ali Kalora cs tidak akan bisa menyerang aparat. Mereka selama ini hanya melakukan sistem 'hit and run' dari satu tempat ke tempat yang lain.

Pembunuhan yang dilakukan juga diduga hanya untuk menunjukan eksistensi kelompok MIT. "Mereka memang untuk menunjukkan eksistensi dari Ali Kalora supaya dilihat makanya mereka lakukan pembunuhan," ucap Dedi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk mempersempit wilayah pelariannya, satgas setempat sudah melakukan koordinasi untuk penjagaan wilayah. Dengan koordinasi ini, polisi meyakinkan para warga untuk tetap bisa beraktivitas seperti biasa.

"Kami juga memberikan jaminan kemanan khususnya masyarakat desa yang perbatasan dengan hutan. Kami terus lakukan penyekatan distribusi logistik di lingkungan sekitaran perkebunan agar masyarakat bisa melakukan aktivitasnya," kata Dedi.

Kelompok yang dikomando Ali Kalora ini kembali berulah setelah lama tak muncul. Polisi yakin kelompok MTI adalah pelaku mutilasi RB, penduduk Dusun Salubose, Parigi Moutong. Kepala penambang emas ini ditemukan di jembatan desa pada 30 Desember lalu. Sedangkan tubuhnya ditemukan di daerah pegunungan keesokan harinya.

Baca juga: Polda: Gerilya Mujahidin Indonesia Timur di Poso Berubah

Saat mengevakuasi jenazah, tim gabungan kepolisian diserang oleh kelompok Ali. Baku tembak terjadi. Kelompok teror juga melempar bom lontong. Dua polisi, yakni Brigadir Kepala Andrew Maha Putra dan Brigadir Kepala Baso, tertembak di bagian punggung, bahu, dan kaki. "Mereka menembaki dari belakang gunung dan lereng gunung. Kejadian baku tembak itu terjadi selama 30 menit," kata Dedi.

Dedi menduga pembunuhan terhadap RB sengaja dilakukan untuk menciptakan keresahan dan teror dalam masyarakat. Untuk mengejar pelaku, Polri menerjunkan dua Satuan Setingkat Peleton (SST) Brigadir Mobil, satu SST dari Poso, dan satu SST dari Palu untuk membantu Kepolisian Resor Parimo.

Hasil penelusuran sementara di lokasi, polisi menyita tiga bom lontong, satu teropong siang, dua amunisi aktif kaliber 5,56 milimeter, dan tujuh selongsong amunisi kaliber 5,56 milimeter.

Mengejar kelompok Ali Kalora, Polri telah mengerahkan tim satuan gabungan yang terdiri dari dua Satuan Setingkat Peleton (SST) Brigade Mobil.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pendakian Gunung Lorekatimbu di Taman Nasional Lore Lindu Ditutup Demi Keselamatan

11 Oktober 2022

ano Kalimpaa atau yang dikenal dengan Danau Tambing, di Kawasan Taman Nasional Lore Lindu (TNLL), Desa Sedoa, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, kembali dibuka sejak 23 Oktober 2021. (ANTARA/Kristina Natalia)
Pendakian Gunung Lorekatimbu di Taman Nasional Lore Lindu Ditutup Demi Keselamatan

Di kawasan Taman Nasional Lore Lindu memang terdapat sejumlah objek wisata, termasuk gunung untuk aktivitas pendakian dan Danau Tambing.


Polda Sulteng Pastikan Buronan Kelompok MIT Tewas adalah Askar

30 September 2022

Sejumlah barang bukti hasil kontak tembak antara Satgas Madago Raya dengan kelompok teroris MIT Poso di Mapolres Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Ahad, 19 September 2021. ANTARA/Mohamad Hamzah
Polda Sulteng Pastikan Buronan Kelompok MIT Tewas adalah Askar

Anggota MIT itu tewas dalam baku tembak dengan Satgas Madago Raya pada Kamis, 29 September 2022.


24 Orang yang Diduga Pendukung MIT dan ISIS Ditangkap Densus 88 di Tiga Provinsi

16 Mei 2022

Personel Densus 88 Anti Teror membawa terduga teroris ke dalam bus di Polda Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 18 Maret 2021. Sebanyak 22 orang terduga teroris dipindahkan dari Rumah Tahanan Polda Jawa Timur ke Jakarta. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
24 Orang yang Diduga Pendukung MIT dan ISIS Ditangkap Densus 88 di Tiga Provinsi

Densus 88 menangkap terduga pendukung jaringan teror itu pada Sabtu lalu. Sebanyak 22 orang ditangkap di Poso.


Densus 88 Tangkap 24 Pendukung MIT Poso dan ISIS

16 Mei 2022

Petugas Detasemen Khusus (Densus) 88 membawa terduga teroris dari Lampung setibanya di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu, 16 Desember 2020. ANTARA/Muhammad Iqbal
Densus 88 Tangkap 24 Pendukung MIT Poso dan ISIS

Densus 88 menangkap orang yang diduga pendukung jaringan teror itu di tiga provinsi.


Satgas Madago Raya Tindak Tegas DPO Teroris MIT

27 April 2022

Satgas Madago Raya Tindak Tegas DPO Teroris MIT

Melakukan perlawanan, akhirnya teroris meninggal di tangan Satgas Madago Raya


Seorang DPO MIT Tewas dalam Baku Tembak dengan Satgas Madago Raya

4 Januari 2022

Sejumlah prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Madago Raya melakukan patroli di pergunungan Manggalapi, Sigi, Sulawesi Tengah, Senin, 16 Agustus 2021. Pasca ditembakmatinya tiga orang anggota DPO Teroris Poso pada Juli 2021 lalu, operasi keamanan bersandi Madago Raya yang kini memasuki tahap III itu terus memburu enam orang sisa DPO lainnya yang masih bersembunyi di pegunungan di tiga wilayah yakni Poso, Sigi, dan Parigi Moutong. ANTARA FOTO/Rangga Musabar
Seorang DPO MIT Tewas dalam Baku Tembak dengan Satgas Madago Raya

Anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso yang diduga Ahmad Panjang alias Ahmad Gazali, tewas dalam baku tembak dengan Satgas Madago Raya


Satgas Madago Raya Rutin Razia untuk Persempit Ruang Gerak Teroris Poso

26 Desember 2021

Sejumlah barang bukti hasil kontak tembak antara Satgas Madago Raya dengan kelompok teroris MIT Poso di Mapolres Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Ahad, 19 September 2021. ANTARA/Mohamad Hamzah
Satgas Madago Raya Rutin Razia untuk Persempit Ruang Gerak Teroris Poso

Razia Satgas Madago Raya bukan hanya ditujukan kepada sisa DPO, melainkan juga untuk simpatisan teroris yang sampai saat ini masih membantu para DPO.


1.376 Personel TNI - Polri Perkuat Satgas Madago Raya Buru 4 Sisa Teroris MIT

3 November 2021

Sejumlah barang bukti hasil kontak tembak antara Satgas Madago Raya dengan kelompok teroris MIT Poso di Mapolres Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Ahad, 19 September 2021. ANTARA/Mohamad Hamzah
1.376 Personel TNI - Polri Perkuat Satgas Madago Raya Buru 4 Sisa Teroris MIT

Satgas Madago Raya Tahap 4 bekerja dalam rentang waktu Oktober-Desember.


Satgas Madago Raya Dapat Tambahan 150 Personel Buru MIT

17 Oktober 2021

Sejumlah personel Polri dan TNI yang tergabung dalam Satgas Madago Raya melakukan patroli di pegunungan Manggalapi, Sigi, Sulawesi Tengah, Senin, 16 Agustus 2021.  Pasca ditembakmatinya tiga orang anggota DPO Teroris Poso pada Juli 2021 lalu, operasi keamanan bersandi Madago Raya yang kini memasuki tahap III itu terus memburu enam orang sisa DPO lainnya yang masih bersembunyi di pegunungan di tiga wilayah yakni Poso, Sigi, dan Parigi Moutong. ANTARA FOTO/Rangga Musabar
Satgas Madago Raya Dapat Tambahan 150 Personel Buru MIT

Sebanyak 150 personel Brigade Mobil Nusantara dari Kepolisian Daerah Jambi diturunkan untuk membantu operasi Satgas Madago Raya.


Said Aqil Bertemu Jokowi di Istana, Bahas Muktamar NU hingga Radikalisme

6 Oktober 2021

Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj menghadiri konsolidasi jelang satu abad Nahdlatul Ulama (NU) dalam rangka hari lahir ke-93 NU di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis 31 Januari 2019. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Said Aqil Bertemu Jokowi di Istana, Bahas Muktamar NU hingga Radikalisme

Said Aqil mengatakan Presiden Jokowi belum memastikan apakah akan hadir dalam Muktamar PBNU.