Soeharto Hanya Bisa Mengangguk dan Menggeleng
Sabtu, 12 Januari 2008 20:01 WIB
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo
Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang
Sabtu, 12 Januari 2008 20:01 WIB
Berita Selanjutnya
Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana
15 menit lalu
Artikel Terkait
Rekomendasi Artikel
Video Pilihan
LBH Semarang Kirim Surat Tolak Pemberian Gelar Pahlawan pada Soeharto
9 November 2010
"Kami punya alasan yang kuat kenapa Soeharto tidak pantas mendapatkan gelar sebagai pahlawan nasional."
Jaksa Minta Hakim Kabulkan Gugatan Supersemar
11 Maret 2008
Sidang lanjutan gugatan perdata pemerintah terhadap Yayasan Supersemar dan bekas presiden Soeharto, Selasa (11/3), memasuki agenda kesimpulan. Masing-masing pihak yakni jaksa pengacara negara dan pengacara Yayasan Supersemar mengajukan kesimpulan atas sidang gugatan perdata tersebut.
Pemimpin Redaksi Majalah Tempo Minta Maaf
5 Februari 2008
Menurut Toriq, sama sekali tidak ada niat melecehkan agama dengan ilustrasi tersebut.
Pendukung Soeharto Unjuk Rasa di UNCAC
30 Januari 2008
Pelakunya adalah beberapa penyusup yang mengaku tergabung dalam Pemuda NKRI.
Yayasan Mangadeg Harus Bayar Ganti Rugi Hutan Giribangun
29 Januari 2008
Begug mengakui pihaknya mengajukan permohonan tukar guling hutan ke Perhutani. Pengajuan ini atas permintaan Soeharto sebelum masuk rumah sakit. Sejak dibangun yayasan terpaksa terus melakukan perpanjangan perjanjian pinjam pakai. "Hal itu menjadi ganjalan pikiran Pak Harto," katanya.
Gelar Pahlawan untuk Soeharto Belum Perlu
29 Januari 2008
Wacana pemberian gelar pahlawan, kata Ginandjar, justru akan memperbanyak pro dan kontra seputar almarhum Soeharto.
Tak Ada Lonjakan di Bandara Adisucipto
29 Januari 2008
Pengelola Bandara Adisucipto, Yogyakarta, membantah kabar terjadi lonjakan pendaratan pesawat di bandara tersebut akibat pengalihan dari Bandara Adisumarmo, Solo.
Satu Persatu Mereka Meninggalkan Giri Bangun
28 Januari 2008
Tak lama berselang, Tommy Soeharto yang keluar. Wajahnya menampakkan rasa lelah meski dia berusaha tersenyum. Wartawan pun mengerubungi untuk sekedar mendapatkan sepatah dua patah kata dari mulutnya. "Kami sedang berduka," katanya mengelak.
Xanana Akhirnya Melayat Soeharto
28 Januari 2008
Malam ini, keluarga Soeharto menggelat tahlilan Ndalem Kalitan, Solo. Menurut kuasa hukum keluarga Cendana Juan Felix Tampubolon, acara ini akan diikuti oleh anak-anak Soeharto, kerabat dekat, dan masyarakat setempat.
Anak-anak Soeharto Masih Enggan Berkomentar
28 Januari 2008
Tommy Soeharto merupakan orang pertama yang turun dari komplek makam menuju halaman parkir melalui pintu gerbang utama. Dia diikuti pengusaha Robby Sumampouw dan artis Yenny Rahman. Dia menolak berbicara kepada wartawan yang mengerubunginya. "Sudah cukup, kami sedang berduka," kata dia.