TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK mengatakan fokus kerja Dewan Masjid Indonesia (DMI) tahun ini adalah peningkatan kualitas pengurus masjid-masjid. Menurut dia, langkah ini untuk menyelaraskan dengan program DMI sebelumnya yang tertuju pada perbaikan fisik masjid.
"Kita sudah merencanakan setelah perbaikan mesjid, kita bergerak ke perbaikan SDM pengurus masjid se Indonesia. Karena harus dijaga keseimbangan antara fisiknya (bangunannya), pengurusnya, dan yang mengisi (jemaah)," kata JK di penutupan Rapat Kerja Nasional I DMI di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Ahad, 25 November 2018.
Baca: Jusuf Kalla Minta Kementerian Agama Data Jumlah Masjid
Ketua DMI ini menuturkan tahun ini pihaknya berencana mengadakan sejumlah pelatihan bagi para pengurus masjid. Pelatihan yang ada mulai dari manajemen masjid, pengelolaan keuangan hingga pengelolaan perpustakaan masjid.
JK mengatakan skema pelatihan ini adalah 'dari masjid untuk masjid'. Menurut dia, pengurus yang berhasil mengelola masjidnya akan diminta mengajarkan pengurus yang lain.
Baca: Cerita Soal Masjid, JK Pernah Kalahkan Raja Salman
"Jika ada masjid yang memiliki bagus sistem keuangannya, dia akan mengajak. Masjid yang bagus perpustakaannya, maka masjid itu yang akan mengajak. Ada bagus ibadahnya dan makmurnya, itu mereka yang mengajak," kata JK.
JK menjelaskan pengembangan masjid sangat penting bagi umat Islam. Sebab, bagi mereka masjid selain tempat ibadah juga berfungsi menguatkan derajat. "Kelewatan kalau masjid gak maju, karena ketuanya (Ketua DMI) wapres dan di (jajaran) pengurus ada tiga menteri," ujarnya.
Baca: Masjid Terkena Radikalisme, Jusuf Kalla Usul Kurikulum Penceramah