TEMPO.CO, Jakarta-Calon anggota legislatif dari Partai Amanat Nasional, Eggi Sudjana, menyebut cara berpolitik Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak jelas dan tidak tegas. Dia menyebut kata banci untuk pihak-pihak yang mengikuti pendapat SBY yang dinilai tidak tegas itu.
"Kalau ngikutin pendapat SBY jadi banci, enggak jelas," kata Eggi di D Hotel, Jakarta Pusat, Ahad, 11 November 2018.
Baca: SBY Sebut Banyak Politik SARA Pasca Pilkada DKI 2017
Pernyataan itu disampaikan Eggi menanggapi pidato SBY soal politik identitas. Dalam sambutannya di acara pembekalan caleg Partai Demokrat kemarin, Sabtu, 10 November, SBY mengatakan bahwa politik identitas menguat sejak pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017 antara Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan Anies Baswedan.
SBY berujar mencuatnya politik identitas dan hal-hal berbau narasi ekstrem membuat atmosfer politik dan demokrasi Indonesia tidak sehat. Kata dia, rakyat pun dihadapkan dengan situasi rawan pertengkaran hingga perpecahan.
Simak: Prabowo: Indonesia Tumbuh Cepat di Masa SBY, Jokowi Ugal-ugalan
Eggi berujar tak sependapat dengan SBY. Dia menilai identitas tak bisa dilepaskan dari politik. Pentolan Persaudaraan Alumni 212 ini beralasan, agama Islam memerintahkan agar penganutnya menunjukkan identitasnya sebagai muslim.
Eggi mengatakan tak bermaksud merasa lebih unggul ketimbang SBY dalam politik dan hal-hal lainnya. Namun, dia mengaku siap berdiskusi dengan mantan presiden dua periode itu jika konteks yang dibicarakan pemahaman Islam.
Lihat: Alasan Andi Ariief Unggah Video SBY Bermain Gitar di Twitter
Eggi pun mengungkit sikap SBY dan Demokrat di pemilihan presiden 2014 yang dinilai tak tegas dan tak jelas. Menurut Eggi, Prabowo akan menang seumpama SBY tegas mendukung di pilpres ketika itu. Dia menyebut SBY juga tak tegas dan cenderung mengambil posisi aman di pilpres 2019 ini.
"Netral itu setan bisu dalam perspektif tauhid. Dia setan, tapi bisu, tapi kan tetep setan," kata Eggi. "Ya saya enggak bilang dia (SBY) setan. Ini kan soal sikap, jangan diplintir. Kalau politik banci bener."
BUDIARTI UTAMI PUTRI | FRANCISCA