TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Penasihat Persaudaraan Alumni atau PA 212 Eggi Sudjana berharap pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab kembali ke Indonesia sebelum Pemilihan Umum atau Pemilu 2019. Eggi mengatakan, dia ingin kehadiran Rizieq bisa menggerakkan kekuatan umat untuk kepentingan pemilu.
Baca: FPI Klaim Setor Nama Terduga soal Bendera di Rumah Rizieq Shihab
"Kalau menurut saya bagusnya sebelum, karena itu mampu memobilisasi kekuatan umat," kata Eggi di D Hotel, Jakarta Pusat, Ahad, 11 November 2018.
Eggi mengatakan saat ini masih ada dua pendapat di internal pimpinan PA 212. Kata dia, mereka masih menimbang apakah sebaiknya Rizieq kembali ke Indonesia sebelum Pemilu 2019. Atau setelah Pemilu 2019, dengan catatan jika pasangan calon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memenangi Pilpres 2019.
Eggi juga mengungkit janji Prabowo menjemput Rizieq ke Mekkah, Arab Saudi seumpama menang pemilihan presiden. "Jadi yang belum diputuskan itu tadi, conditional obyektinya kami lihatlah," ujarnya.
Meski begitu, Eggi memastikan pernyataan politik soal kepulangan Rizieq ini bakal disampaikan dalam reuni 212 melalui aksi 2 Desember mendatang. Dia mengatakan reuni itu bertujuan mengenang aksi di tanggal yang sama pada 2016.
"Kami berkumpul untuk mengingat bahwa 2016 tanggal 2 Desember itu momentum kebangkitan umat Islam. Jadi kami akan menjadikan tonggak sejarah tanggal dua dua belas itu setiap tahunnya sebagai daya rekat persatuan umat Islam," kata Eggi.
Eggi mengatakan mereka berharap reuni itu dapat menghimpun jutaan orang untuk bergabung dengan aksi. Dia mengimbuhkan, Dewan Penasihat dan pimpinan PA 212 juga tengah berdiskusi soal perlu tidaknya mengundang dan menyatakan dukungan kepada salah satu pasangan calon di Pilpres 2019.
Simak: Rizieq Shihab Sebut Tidak Ditahan Arab Saudi, Hanya Menginap
Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif sebelumnya mengatakan reuni 212 akan diisi dengan tausiyah dari Rizieq Shihab dan zikir oleh mubalig Arifin Ilham. Slamet mengatakan acara itu akan digelar di kawasan Monumen Nasional.