TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Komisi XI, Fraksi Partai NasDem, Johnny G Plate menyarankan kepada Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan mundur dari jabatannya. Ia menyampaikan hal itu sebab Taufik saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Baca: Fahri Hamzah Sebut Taufik Kurniawan Lama Tak Terlihat di DPR
"Kita mendorong segeralah mundur, karena dia pimpinan DPR, dianggap ada hubungannya dengan DPR. Padahal itu kan tindakan perorangan," kata Plate di Gedung Nusantara II, DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu, 31 Oktober 2018.
KPK menetapkan Taufik sebagai tersangka suap terkait dengan anggaran dana alokasi khusus (DAK) fisik pada perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016 untuk Kabupaten Kebumen. KPK menduga Taufik menerima Rp 3,65 miliar dari Bupati Kebumen nonaktif, Mohammad Yahya Fuad.
KPK mencurigai Taufik mendapat duit tersebut sebagai bagian dari total fee 5 persen dari anggaran yang didapatkan untuk pengurusan anggaran DAK ini. Dalam APBN 2016, Kebumen mendapatkan DAK tambahan berjumlah Rp 93,37 miliar untuk pembangunan jalan dan jembatan di Kebumen. Yahya diduga menarik fee sebesar 7 persen dari rekanan di Kebumen untuk menambal komitmen fee yang dia berikan kepada Taufik Kurniawan.
Baca: Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan Tersangka Suap DAK Kebumen
Plate menilai penetapan Taufik sebagai tersangka kasus korupsi telah merusak citra DPR. Taufik menjadi menambah daftar pimpinan DPR yang menjadi tersangka KPK. Sebelumnya, Setya Novanto ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi proyek e-KTP oleh KPK saat politikus Golkar itu menjabat sebagai Ketua DPR.
Menurut Plate, Taufik seharusnya memiliki kesadaran moral dan tidak perlu menunggu proses hukum yang sedang berjalan. Sebab, untuk pergantian anggota DPR hanya ada tiga cara, yaitu meninggal, terjerat kasus hukum yang sudah inkrah, dan mengundurkan diri.
Apabila Taufik mengundurkan diri, kata Plate, itu akan menyelamatkan citra partai politiknya. "Harus menggunakan kesempatan yang ketiga, mengundurkan diri dari parlemen secara keseluruhan dan menyelamatkan reputasi partai politik. Itu kan dia pimpinan partai politik," ujarnya.
Plate juga mengingatkan kepada pimpinan dan anggota DPR lain terkait statusnya sebagai tokoh politik sekaligus tokoh publik. Karena itu, kata dia, tindakannya harus didasarkan pada kepentingan publik.