TEMPO.CO, Palu- World Bank menjanjikan bantuan senilai US$5 juta untuk merehabilitasi kerusakan infrastruktur di kawasan terdampak tsunami dan gempa Palu. "Kami berkomitmen untuk memberikan dukungan berupa bantuan dan rehabilitasi," kata CEO World Bank Kristalina Georgieva, di Kota Palu seusai meninjau daerah terdampak bencana itu, Jumat 12 Oktober 2018.
Kristalina mengunjungi Palu bersama dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres beserta rombongannya. Mereka membicarakan dalam rapat dan meninjau daerah terdampak gempa dan tsunami Palu bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei beserta rombongan yang tiba di Palu 15 menit lebih awal tadi pagi. Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola turut menyambut rombongan itu.
Baca: Pencarian Korban Gempa Palu Diperpanjang Sampai Hari Ini
Selain berkomitmen menyerahkan bantuan, World Bank juga menyarankan pemerintah membangun gedung memorial untuk mengenang bencana ini. Tanggapan itu disampaikan setelah ia dan rombongan memantau salah satu wilayah terdampak gempa di Kelurahan Balaroa.
Perkampungan Balaroa merupakan salah satu kawasan terdampak gempa Palu yang terparah. Ratusan rumah diperkirakan hancur dan ribuan orang mengungsi. Adapun sekitar 300 orang meninggal telah dievakuasi hingga hari sehari sebelum masa tanggap darurat berakhir.
Baca: Kisah Fatimatuzzarah, Dokter Muda Relawan Gempa Palu
JK mengatakan bencana ini telah menggerakkan nurani dan aksi solidaritas masyarakat internasional. Adapun, Kristalina, yang berdiri berdampingan dengan JK, mengatakan pemandangan di Balaroa adalah pemandangan yang sangat menyentuh hati. "Menyentuh perasaan yang sangat dalam," kata Kristalina.
Kristalina berharap komunitas-komunitas peduli kemanusiaan turut terlibat membantu korban gempa Palu. Apalagi, kata Kristialina, gempa ini melanda wilayah penggerak roda perekonomian Sulawesi Tengah. Hal itulah yang membuatnya terenyuh.